Suara.com - Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz melaporkan mengenai namanya masuk dalam skandal Panama Papers kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (14/4/2016). Hal itu dia sampaikan disela-sela menyampaikan ikhtisar hasil pemeriksaan semerter kedua 2015 kepada Presiden.
"Saya sudah lapor (namanya masuk skandal Panama Papers) ke Presiden tadi," kata Harry usai bertemu Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan.
Kepada Jokowi, ia mengaku telah melaporkan perusahaannya masuk dalam Panama Papers itu telah dilaporkan ke Dirjen Pajak. Selanjutnya ia menyerahkan semuanya kepada Pemerintah mengenai hal itu.
"Kepada Presiden saya sudah menyatakan bahwa itu sudah saya lapor ke Dirjen Pajak. (Selanjutnya) terserah Presiden," ujar dia.
Dia mengklaim bahwa Jokowi tidak mempermasalahkan hal itu jika tidak merugikan negara.
"Kata Presiden, kalau tidak ada kerugian negara ya tidak apa-apa Pak Harry," klaim bekasi politikus partai Golkar ini.
Saat ditanya bagaimana dengan perusahaannya yang tercantum dalam Panama Papers, Harry menyatakan akan memasukkan dalam Laporan Harta Kekayaannya (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Ya saya akan lapor," tandas dia.
Harry Azhar sekarang jadi sorotan setelah namanya ada di daftar klien Mossack Fonseca, firma hukum asal Panama. Yang mana dalam dua minggu belakangan jadi sorotan dunia.