Suara.com - Tudingan miring yang dialamatkan kepada pebalap Indonesia yang tergabung di tim Manor Racing, Rio Haryanto, terkait kiprahnya di Formula 1 yang dinilai lebih karena adanya dukungan finansial dibantah keras Adrian Campos.
Mantan bos Rio di tim Campos Racing saat turun di GP2 Series itu mengungkapkan eks pebalapnya tersebut memang punya kualitas dan talenta besar yang terpendam. Untuk itu, mantan pebalap F1 itu menilai Rio memang pantas turun di kancah jet darat tersebut.
Bahkan, Campos tak ragu membandingkan Rio dengan Stoffel Vandoorne, pebalap pengganti McLaren yang menyumbang satu poin perdana bagi McLaren saat seri kedua F1 di GP Bahrain, 3 April lalu. Campos membeberkan secara statistik Rio lebih unggul dari Vandoorne.
Data ini diambil saat keduanya sama-sama masih turun di GP2 Series musim lalu. "Rio pebalap yang lebih terukur jika dibandingkan dengan Vanndorne dan telah mengalahkan Vandoorne dua kali," kata Campos.
"Vandoorne memang salah satu pebalap yang punya talenta; dan semua orang di F1 mengakui itu. Tapi, Rio satu-satunya pebalap yang bisa mengalahkan Vandoorne itu jika dilihat dari head to head-nya," sambung Campos yang turun di kancah F1 pada tahun 1987 dan 1988.
Untuk itu, menurut Campos, adanya anggapan kehadiran Rio di F1 karena dukungan kuat dana dari pemerintah Indonesia adalah salah besar.
"Rio memang datang ke F1 karena adanya dukungan sponsor, tapi dia bukan pebalap yang membayar sejumlah uang untuk turun di F1, tidak seperti (Pastor) Maldonado--mantan pebalap F1," tegas Campos.
Vandoorne, yang musim jadi juara di GP2 Series dimana Rio menempati peringkat empat secara keseluruhan, menggantikan Fernando Alonso pada GP Bahrain lalu. Di seri pertamanya di F1 Vandoorne langsung memberi satu poin bagi McLaren yang juga poin perdana bagi tim asal Inggris itu di F1 musim ini, setelah finis di urutan ke-10. (Grand Prix)