Menteri BUMN Dituding Terima Suap 5 Juta Dolar AS dari Koruptor

Rabu, 13 April 2016 | 12:10 WIB
Menteri BUMN Dituding Terima Suap 5 Juta Dolar AS dari Koruptor
Menteri BUMN Rini Soemarno. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno kini kembali menuai kontroversi. Kini namanya disebut-sebut telah menerima uang sebesar 5 juta dolar AS dari terpidana kasus korupsi mantan Gubernur Provinsi Hainan, Ji Wenlin.

Hal tersebut diungkapkan Ji Wenlin dalam sidang kasus korupsi pada Januari lalu. Dalam sidang tersebut, Ji Wenlin mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui koneksi Rini Soemarno. Bahkan, kerana kedekatannya tesebut, Ji Wenlin mengaku telah mentransfer uang 5 juta Dolar AS kepada Rini.

Menanggapi hal tersebut, Rini membantah kalau dirinya pernah menerima uang dari Ji Wenlin sebesar 5 juta Dolar AS. Pasalnya, apa yang diucapkan oleh Ji Wenlin tidak valid. Karena tidak ada bukti yang menguatkan.

"Ya saya ketawa saja. Terus terang kasih buktinya, panggil saya. Minta bukti, jangan sembarangan," kata Rini saat ditemui dalam perayaan HUT BUMN ke 18 tahun, di kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).

Ia pun mengaku, jika benar dirinya sudah ditransfer uang sebesar 5 juta dolar AS, dirinya tidak mungkin saat ini berada di Indonesia dan merayakan HUT BUMN ke 18 tahun.

"Maksud saya, apapun kita sebagai bangsa dan manusia jangan memfitnah. Kalau mau apa-apa tunjukkan lah bunyinya, kasih lihat. Saya ketawa kalau saya punya  5 juta dolar AS tidak ke sini lah (HUT BUMN). Pasti sedang jalan-jalan," ungkap Rini.

Saat ini Ji Wenlin divonis 14 tahun penjara karena aktif menerima suap.Dalam melaksanakan rasuah, Wenlin selalu bekerja atas arahan patronnya, Zhou Yongkang, bekas kepala keamanan negara.

Mereka berdua memainkan proyek perusahaan pelat merah untuk memperkaya diri. Keduanya memungut komisi 10-20 persen jika perusahaan China sukses memenangkan proyek di negara-negara mitra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI