ISIS Hancurkan Gerbang Kota Kuno Niniwe di Irak

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 13 April 2016 | 07:20 WIB
ISIS Hancurkan Gerbang Kota Kuno Niniwe di Irak
Sebuah cuplikan dari video propaganda ISIS di YouTube yang menunjukkan penggunaan truk Toyota (YouTube).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ISIS menghancurkan sebuah bangunan kuno berusia 2 abad di dekat kota Mosul, Irak. Mashqi Gate, atau yang juga dikenal dengan sebutan Gerbang Dewa, adalah satu dari beberapa gerbang menuju kota Asiria, Niniwe.

Disebutkan dalam Alkitab, Niniwe sudah ada sejak 7 abad sebelum Masehi. Kala itu, Niniwe adalah salah satu kota terbesar di dunia.

ISIS memang diketahui kerap melakukan pengrusakan terhadap bangunan-bangunan peninggalan sejarah di kawasan yang mereka kuasai.

Sebuah sumber di Bristish Institute for the Study of Iraq membenarkan bahwa gerbang tersebut sudah dihancurkan. Sementara itu, Departemen Kepurbakalaan Irak di Baghdad tidak membantah serangan tersebut. Ada laporan, meski belum dapat dikonfirmasi, bahwa ISIS membongkar sebagian tembok Kota Niniwe dan menjual batu-batunya.

Aktivis di Mosul seperti dikutip agensi berita Kurdi, ARA News, mengatakan bahwa ISIS menggunakan peralatan militer untuk menghancurkan gerbang tersebut.

"Kami menyesali segala aksi vandalisme dan pengrusakan peninggalan budaya, dan melanjutkan untuk memantau situasi semampu kami. Tanpa informasi jelas, tidak mungkin mengomentari apa yang sudah dihancurkan," kata juru bicara Museum Inggris.

Bukan pertama kalinya peninggalan sejarah di Kota Mosul dirusak oleh ISIS. Pada bulan Februari 2015, ISIS merilis rekaman propaganda yang memperlihatkan militan merusak museum Mosul. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah patung kuno yang dihancurkan.

Hampir di waktu bersamaan, perpustakaan Mosul juga dirusak oleh ISIS. Kelompok tersebut membakar lebih dari 100.000 buku kuno dan naskah, di mana beberapa diantaranya digolongkan sebagai peninggalan sejarah oleh UNESCO.

ISIS juga menyulap laboratorium-laboratorium di Universitas Mosul menjadi pabrik pembuatan bom. Universitas tersebut juga menjadi pusat pelatihan bagi rekrutan baru.

ISIS pun menghancurkan banyak masjid, gereja, dan kuil, di dalam dan luar Mosul. Sementara itu, di Suriah, ISIS juga melakukan aksi serupa. Mereka menghancurkan kota kuno Palmyra selama menduduki kota tersebut. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI