Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi membantah menerima suap berupa jalan-jalan ke Amerika Serikat dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta. Pernyataan Prasetio untuk menanggapi pesan berantai yang menyebutkan ada sekitar 17 nama anggota dewan yang diduga disuap.
"Itu hoax, saya mau liburan masa nggak boleh sama keluarga? Kan kerja terus nggak mungkin," kata Prasetio di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2016).
Kegiatan wakil rakyat tersebut menjadi sorotan setelah bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari PT. Agung Podomoro Land (Tbk) terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Prasetio mengakui pernah ke Amerika bersama keluarga akhir tahun 2015.
"Saya berangkat. Setelah saya paripurna tanggal 22 Desember. Waktu itu, kan ada sister city terus saya tawarkan sama anak-anak saya dua sampai tiga bulan (sebelum berangkat) lalu. 'kamu liburan kapan?', 'Desember pa', 'mau ikut?' buatlah visa kita ramai-ramai, ternyata sister city dibatalkan," ujarnya.
"Mereka sudah masukkan tiket masing-masing. Karena kalau sister city, kan tiketnya cuma saya. Akhirnya saya berangkat sendiri tidak dibiayai negara, sama keluarga," kata Prasetio menambahkan.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta mengungkapkan bulan Mei ini berencana pergi ke luar negeri lagi terkait pekerjaan sebagai anggota dewan.
"Sekarang tahun ini, saya akan berangkat tanggal 23 April berangkat ke Jepang. Kalau nggak salah seminggu," kata Prasetio.