Fadli Zon Sebut Kasus Siyono Tamparan Buat Polri

Selasa, 12 April 2016 | 11:14 WIB
Fadli Zon Sebut Kasus Siyono Tamparan Buat Polri
Wakil Ketua DPR Fadli Zon [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap hasil autopsi Komnas HAM, Persatuan Dokter Forensik Indonesia dan PP Muhammadiyah terhadap terduga teroris Siyono sebagai tamparan buat Polri. Khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Apa yg dilakukan Muhammadiyah harus dihargai dan menjadi tamparan bagi kepolisian, Densus 88 bagaimana terjadi pelanggaran," kata Fadli di DPR, Selasa (12/4/2016).

Politisi Gerindra ini meminta ada pembenahan di internal Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Pelaku yang membuat Siyono meninggal dunia dapat diberikan sanksi yuang berat.

"Harus ada pembenahan. Ini satu orang saja kita permasalahan bertahun-tahun, ini sebegitu banyak. Era reformasi tekankan HAM, pelanggaran HAM sekarang dianggap biasa saja," ‎katanya.

Sebelumnya, kematian terduga teroris Siyono yang ditangkap Densus 88 akhirnya terungkap usai dilakukan autopsi, Minggu (3/4/2016). Autopsi dilakukan oleh 10 dokter ahli forensik, sembilan dokter forensik dari Muhammaddiyah dan satu dokter forensik dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Siane Indriani menuturkan jenazah Siyono tidak pernah dilakukan autopsi sebelumnya. Adapun hasil autopsi kata Siane, penyebab kematian akibat dari benda tumpul di bagian rongga dada.

Kematian Siyono akibat dari benda tumpul yang ada di bagian rongga dada. Ada patah tulang di bagian kiri ada lima ke dalam, sebelah luka patah sebelah kanan ada satu ke luar. Tulang dada dalam kondisi patah, kemudian ke arah jantung. Sehingga itu yang mengakibatkan kematian yang lumayan fatal. Titik kematian ada di situ. Tak hanya itu, dari hasil autopsi juga ditemukan luka di bagian kepala.

Selain itu, kata Siane dari seluruh rangkaian hasil autopsi ini tidak ditemukan adanya perlawanan dari Siyono saat ditangkap Densus 88.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI