Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon curiga pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pengampunan Pajak atau tax amnesty bernuansa kongkalikong.
Kecurigaan kongkalikong ini, kata Fahri bisa dilihat dari rapat Badan Musyawarah (Bamus) kemarin, yang hanya dipimpin satu orang, yaitu Ketua DPR Ade Komarudin.
"Saya sebagai pimpinan DPR tidak tahu rapat Bamus ini. Jangan ada kongkalikong di belakang, jangan mencederai yang diinginkan pemerintah," kata Fadli di DPR, Selasa (12/4/2016).
Padahal, Fadli mengatakan, dirinya masih berada di DPR hingga sore. Namun, dia tidak tahu sama sekali adanya rapat Bamus untuk pembahasan tax amnesty ini. Dia pun menganggap, rapat yang dipimpin Ade Komarudin kemarin sebagai tindakan diam-diam.
"Saya ikut mempersoalkan kenapa sendirian memimpin Bamus? Kesannyua itu seperti diam-diam. Saya kira kita tdiak bisa pimpin DPR seperti itu. Seperti ada yang disembunyikan soal tax amnesty ini," katanya.
Selain itu, sambungnya, keputusan Rapat Bamus sebelumnya jelas menyatakan untuk membawa RUU Tax Amnesty ini menjadi rapat konsultasi dengan Presiden. Namun, putusan itu gugur dengan adanya keputusan Rapat Bamus yang dipimpin sendirian oleh Ade.
"Padahal kan seharusnya rapat konsultasi dengan Presiden," kata Fadli.
Klarifikasi Ade Komarudin
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, kepemimpinannya tunggal dalam Rapat Bamus kemarin, hanya kendala teknis. Menurutnya, ada miss komunikasi di Kesekjenan Pimpinan DPR.
"Kemarin ada miss dari Sekjen. Padahal sudah sepakat sehari sebelumnya, mau rapat. Tapi di Kesekjenan ada miss," tuturnya.