Suara.com - Gunung Kerinci menyemburkan abu vulkanik berwarna ke abu-abuan setinggi 600 meter ke udara. Gunung ini terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.
"Semalam terjadi semburan abu vulkanik setinggi 400 meter, tetapi yang paling tinggi pada Minggu (10/4) pukul 08.07 WIB setinggi 600 meter ke udara," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Kerinci, Indra, Minggu(10/4/2016) .
Dia menambahkan saat ini status Gunung Kerinci masih waspada level dua dan akibat hembusan tersebut belum ada peningkatan status. Sedangkan aktifitas kegempaan pascahembusan, tercatat sebanyak 105 kali dengan kekuatan gempa 0,5 hingga 5 milimeter.
"Durasi kegempaan Gunung Kerinci pascahembusan 10 hingga 25 detik dan tidak dirasakan masyarakat sekitar," ujarnya.
Ia menyebutkan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung kerinci tidak sampai ke pemukiman warga dan hanya sekitaran puncak saja.
"Hingga saat ini hembusan abu vulkanik Gunung Kerinci tidak mengganggu aktifitas warga," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Jorong Sungai Padi Utara, Ardi Tono mengatakan ia melihat ada semacam percikan api di puncak Gunung Kerinci pada Sabtu malam.
"Tetapi saat ini Gunung Kerinci tidak bisa dilihat dari Solok Selatan karena kondisi cuaca yang mendung," lanjutnya.
Dia berharap aktivitas Gunung Kerinci tidak sampai meluas lagi sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa. (Antara)