Ahok Ngotot Reklamasi Lanjut, Ini Dampaknya Kata Pakar Kelautan

Sabtu, 09 April 2016 | 14:17 WIB
Ahok Ngotot Reklamasi Lanjut, Ini Dampaknya Kata Pakar Kelautan
Reklamasi Teluk Jakarta
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tertangkapnya Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi dan Pihak Perusahaan Agung Podomoro Lan (APL) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencuatkan isu reklamasi teluk Jakarta ke permukaan. Pasalnya, penangkapan itu terkait pambahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang reklamasi di teluk Jakarta.

Pakar oseanografi atau ilmu kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Alan Koropitan mengatakan ada dampak yang timbul dari reklamasi. Mengingat, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersikeras reklamasi harus tetap dilanjutkan.

"Dampak besarnya pertama adalah, sedimentasi. Ketika terjadi sendimentasi atau pengendapan itu kan jadi tersumbat di muara-muara, akan membuat banjir. Karena air yang masuk dari hulu ketahan, hingga ada limpahan, jadi banjir," kata Alan dalam diskusi bertajuk 'Reklamasi Penuh Duri' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).

Dampak lainnya adalah bahan organik akan bertambah di sepanjang pesisir utara Jakarta. "Bahan organik terkait itu seperti kematian ikan, bau busuk, dan sebagaianya," ujarnya.

Selanjutnya, kata Alan, proyek reklamasi akan semakin menambah keberadaan logam berat lantaran arus laut yang melambat. Logam berat ini cukup berbahaya setelah masuk ke dalam rantai makanan.

"Dia dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia," ujarnya,

Dari aspek sosial, kelangsungan hidup para nelayan di sana dipertaruhkan. Di bilang kemungkinan besar warga di sana berebut lahan karena ada mobilisasi.

"Harus dipikirkan juga tentang itu. Menurut saya tidak ada untungnya reklamasi ini, karena banyak masalahnya," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI