Suara.com - Sebuah akun Instagram dengan nama @iraqiswat memicu kehebohan di dunia maya. Pasalnya, akun tersebut mengunggah foto-foto anggota ISIS yang tertangkap dan meminta para follower menentukan nasib mereka.
Lansiran Asia One, mengutip situs veteran militer AS, Task and Purpose, akun Instagram tersebut dibuat dan dikelola oleh milisi Syiah yang dibekingi Iran dalam memerangi ISIS.
Dalam sebuah foto yang diunggah pada tanggal 28 Maret 2016 lalu, terlihat seorang lelaki bersimbah darah sedang diseret oleh sejumlah tentara.
"Kami menangkap seorang anggota ISIS di selatan Mosul. Anda bisa memberikan suara Anda, apakah ia harus dibunuh atau dilepaskan. Anda punya waktu satu jam untuk memberikan suara. Kami akan memposting nasibnya setelah satu jam," tulis akun @iraqiswat.
Dalam waktu dua jam, foto tersebut mendapat 700 like dan 261 komentar, di mana sebagian besar mendukung para milisi untuk membunuh si anggota ISIS.
"Terima kasih telah memberikan suara," bunyi caption di foto selanjutnya yang diunggah dua jam kemudian.
Di foto tersebut, terlihat seorang milisi yang berselfie. Di belakangnya, terlihat jenazah si anggota ISIS terbaring kaku dalam kubangan darah.
Sejumlah foto lain yang diunggah akun @iraqiswat memperlihatkan foto para anggota ISIS sebelum dan sesudah diekskusi.
Phillip Smyth, seorang peneliti University of Maryland yang mengamati kelompok bersenjata Syiah, kepada The Guardian mengatakan bahwa akun Instagram tersebut sejatinya hanya mengunggah kembali foto-foto lama dari berbagai macam sumber. Sebagian berasal dari sumber pasukan Irak, sementara sebagian lainnya dari milisi Syiah yang dibekingi Iran.
The New York Daily News juga mengatakan bahwa @iraqiswat, dan akun kedua mereka, @IraqiSwat2, adalah hoax.
"Ini adalah akun palsu yang dikelola oleh anak-anak yang tidak tinggal di Iraq. Sebagian besar foto yang diunggah diambil dari akun Facebook para petempur atau dari video-video di Youtube," kata analis keamanan Irak, Haidar Sumeri kepada New York Daily News.
Sumeri menegaskan, kemunculan foto-foto tersebut berpotensi mempengaruhi persepsi publik terhadap bagaimana upaya pemerintah dalam memerangi ISIS.
Sejumlah foto juga dinilai menampilkan kejahatan perang, demikian disampaikan Gideon Boas, pejabat hukum senior di Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas negara Yugoslavia, kepada The Guardian.
Namun, untuk sementara tampaknya orang-orang di balik kedua akun Instagram tersebut tak bisa lagi menyebarkan propaganda mereka. Pasalnya, Instagram sudah menghapus kedua akun tersebut karena dianggap melanggar pedoman komunitas mereka. (Asia One)
Heboh Akun Instagram yang Ajak Follower Hakimi Anggota ISIS
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 08 April 2016 | 17:16 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI