Khotbah Yusril Soal Kewajiban Umat Islam sebagai Mayoritas

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 08 April 2016 | 16:36 WIB
Khotbah Yusril Soal Kewajiban Umat Islam sebagai Mayoritas
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di Masjid Al-Marhamah, Jalan Percetakan Negara XI FCA, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika khotbah di Masjid Al-Marhamah, Jalan Percetakan Negara XI FCA, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Yusril Ihza Mehendra mengajak umat Islam untuk lebih militan daripada umat Islam di negara lain.

"Jumlah umat Islam Indonesia, jauh lebih besar daripada jumlah umat Islam di negara lain, karena itu, nasib umat Islam di Indonesia, nasib bangsa Indonesia, agar lebih militan dari nasib umat Islam seluruhnya," kata Yusril yang sekarang sedang sedang mempersiapkan diri maju menjadi calon gubernur Jakarta.

Yusril menambahkan seharusnya umat Islam Indonesia mampu melaksanakan pesan Allah di dalam Al Quran.

"Mestinyalah kita mampu melaksanakan apa yang dikatakan Allah; "Kalian inilah sebaik-baik ummat, yang lebih ditonjolkan kepada seluruh ummat agama-agama yang lain, karena kalian selalu mengajak umat manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran," tuturnya.

Ia juga menegaskan orang muslim Indonesia yang berjumlah jauh lebih banyak dibanding umat agama lain memiliki kewajiban mengurus negara.

"Di beberapa negara, orang Islam itu minoritas, misalnya orang Islam di Jepang, di Rusia, jumlah mereka sedikit, mereka ikut saja aturan-aturan di negaranya, tapi kalau umat Islam itu banyak jumlahnya, iya berkewajiban untuk mendirikan dan mengurus negara, sebab prinsipnya, untuk menegakkan yang makruf dan mencegah kemungkaran, tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri," katanya.

Menurut dia ada sebagian tuntunan Islam yang hanya bisa dikerjakan oleh negara, yang ia analogikan dengan hukuman terhadap maling.

"Malam-malam kita sedang tidur, televisi kita digotong maling, kita tangkap maling itu, apa boleh kita ambil golok, kita potong tangannya? Tidak bisa, kewenangan menjatuhkan hukuman kewenangan negara, bukan kewenangan orang per orang, kalau orang per orang melakukannya, main hakim sendiri namanya, rusak negara ini," kata dia.

Jelang pilkada Jakarta, Yusril aktif khotbah Jumat dari satu masjid ke masjid lain. (Dian Rosmala)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI