Simpang Susun Semanggi Diharapkan Kurangi 30 Persen Kemacetan

Jum'at, 08 April 2016 | 14:18 WIB
Simpang Susun Semanggi Diharapkan Kurangi 30 Persen Kemacetan
Proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan apabila proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan rampung pertengahan tahun depan dapat mengurangi 30 persen kemacetan di pusat kota.

"Bisa kurangi 30 persen (kemacetan) kira-kira. Jadi minimal orang dari bandara ngga stuck (macet tidak bergerak) lagi sampe Grogol. Dulu kan muternya kecil dari besar ke kecil," ujar Ahok saat peletakan batu pertama Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2016).

Menurut Ahok salah satu konsep mengurangi kemacetan ialah apabila dari awal ruas jalan dapat dilalui tiga kendaraan, seterusnya tiga, dan bukan marah mengecil ruas jalannya.

Ahok bangga pembangunan Simpang Susun Semanggi dibangun tanpa melalui perencanaan. Fly over ini dibangun dengan menggunakan rancang bangun.

"Kalau kita pake perencanaan, perencanaan, perencanaan kapan selesainya? Kita udah ciptakan di DKI jadi provinsi pertama yang ada gunakan rancang bangun," kata Ahok.

"Jadi DKI sudah memulai sebuah cara yang baru bangunan kami sekolah, rusun, jembatan, kami lebih mengarah ke rancang bangun. Rumah sakit jadi cepat," ujar Ahok menjelaskan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan apabila setiap mau melakukan prmbangunan DKI harus melalui perencanaan, maka dapat dipastikan proyek tersebut akan rampung lama atau molor.

"Bayangin, kalau dulu lelang konsultan membuat DED (Detail Engineering  Design). Itu saja kadang-kadang bisa 1-2 tahun. dapat itu kadang-kadang kalau nggak ada anggaran stop lagi," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faizal menambahkan, proyek fly over dibiayai perusahaan swasta, yaitu PT. Mitra Panca Persada, sebagai kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan. Hal ini mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan.

Sedangkan kontraktor proyeknya PT. Wijaya Karya (Persero). Mereka mengerjakan proyek setelah ditetapkan menjadi pemenang tender Design and Build Pengembangan Simpang Susun Semanggi.

Nilai proyek ini mencapai Rp360 miliar, sedangkan nilai kompensasi dari pihak pengembang sekitar Rp579 miliar, dan sisanya akan dipakai untuk membangun infrastruktur di tempat lain.

Proyek Simpang Susun Semanggi ditargetkan rampung dalam 18 bulan.

"Terdiri dari 60 hari perencanaan dan 480 hari waktu pelaksanaan," kata Yusmada. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI