Suara.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mengomentari tragedi runtuhnya jembatan layang yang menewaskan lebih dari 20 orang di Kolkata, dengan pernyataan berbau politis. Modi menyebutkan, tragedi itu merupakan peringatan dari Dewa, agar masyarakat di kawasan Bengal dibebaskan dari pengaruh All India Trinamool Congress, partai berkuasa di Bengal Barat yang diketuai Kepala Menteri Mamata Banerjee.
"Ini adalah bencana yang tak terelakkan," kata Modi dalam sebuah kampanye pemilihan umum di Madarit, Bengal utara.
"Karena ini terjadi di masa pemilihan umum, maka orang menjadi tahu pemerintahan macam apa yang dijalankan olehnya (Banerjee)," lanjut Modi.
"Dewa telah mengirim pesan kepada rakyat - bahwa hari ini jembatan ini runtuh, esok ia akan melumatkan seluruh Bengal. Pesan Dewa untuk anda semua adalah untuk menyelamatkan Bengal," katanya lagi.
Sedikitnya 21 orang tewas, sementara lebih dari 150 lainnya terluka setelah sebuah jembatan layang tiba-tiba ambruk dan menimpa jalanan yang sarat kendaraan di bawahnya.
Modi menuduh Banerjee bermain politik di tengah tragedi tersebut. Banerjee dikabarkan menyalahkan Left Front, sebuah aliansi parta-partai sayap kiri India, yang mengeluarkan kontrak untuk proyek flyover sebagai dalang tragedi tersebut.
Modi mengatakan, alih-alih menuduh Left Front, alangkah baiknya apabila Banerjee membantu proses penyelamatan korban.
"Hanya kursi saja yang dilihat olehnya (Banerjee) dan bukan orang-orang yang sekarat," ungkap Modi.
Tak selesai sampai di situ. Di hadapan warga di Asansol, Modi menyebut inisial TMC (Trinamool Congress), merupakan kependekan dari, "T untuk Teror, M untuk Maut, C untuk Korupsi (Corruption)".
Menanggapi serangan Modi, anggota parlemen dari Trinamool Congress, Derek O'Brien menyatakan bahwa apa yang dikatakan Modi tidak pantas.
"Apa yang dikatakan PM (Perdana Menteri) tidak pantas untuk kedudukannya," kata O'Brien lewat akun Twitternya.
Partai Trinamool Congress mengklaim, kendati tragedi tersebut terjadi di masa pemerintahan mereka, kontrak pembangunan jembatan ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya yang dipimpin aliansi partai Left Front.
Sementara itu, Left Front menuding pemerintahan Partai Trinamool Congress meneruskan pembangunan dengan kontraktor yang sama kendati sudah di-blacklist oleh beberapa negara bagian. (Independent)
PM India: Runtuhnya Jembatan adalah Peringatan dari Dewa
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 08 April 2016 | 13:39 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Honda CUV e: dari Jakarta ke India, Bawa Revolusi Mobilitas Listrik
20 November 2024 | 13:57 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI