Heboh "Panama Papers", PM Inggris Akui Punya Saham di Bisnis Ayah

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 08 April 2016 | 13:04 WIB
Heboh "Panama Papers", PM Inggris Akui Punya Saham di Bisnis Ayah
Perdana Menteri Inggris David Cameron. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Inggris David Cameron mengaku pernah memiliki saham di perusahaan offshore milik ayahnya, Ian Cameron. Namun, ia mengaku sudah menjualnya dengan harga sekitar 30.000 Poundsterling sebelum dirinya menjadi perdana menteri.

Pengakuan ini disampaikan Cameron lima hari setelah data firma hukum Mossack Fonseca yang dikenal dengan sebutan "Pamana Papers" diungkap ke publik. "Panama Papers" berisi jejak transaksi keuangan ribuan orang, termasuk kepala negara dan politisi ternama dunia di negara-negara surga pajak, alias negara yang mengenakan pajak rendah.

"Panama Papers" mengungkap bahwa mendiang ayah David Cameron, Ian Cameron, yang meninggal dunia pada tahun 2010, ternyata memiliki perusahaan offshore bernama Blairmore Holdings.

Dalam sebuah wawancara dengan ITV News, Cameron bersikeras bahwa ada salah pemahaman mendasar soal Blairmore Holdings, perusahaan yang dibangun ayahnya pada tahun 1980-an dan beroperasi di kawasan Bahama. Perusahaan tersebut dibangun di negeri surga pajak bukan lantaran demi menghindari pajak.

Cameron menegaskan bahwa keuntungan yang ia dan istrinya, Samantha Cameron, peroleh dari perusahaan tersebut tak luput dari pajak Inggris. Cameron dan istri membeli perusahaan tersebut pada bulan April 1997 dengan harga 12.497 Pounds, dan menjualnya pada bulan Januari 2010 seharga 31.500 Poundsterling.

"Saya membayar pajak pendapatan dari dividen perusahaan tersebut, namun ada keuntungan dari itu namun itu lebih rendah dari keuntungan modal kena pajak, sehingga saya tidak membayar pajak keuntungan modal, namun perusahaan itu dikenai semua pajak Inggris secara normal," kata Cameron kepada ITV.

"Jadi saya ingin menjelaskan sejelas mungkin semampu saya tentang masa lalu, tentang masa saat ini, tentang masa depan, karena sejujurnya, saya tidak menyembunyikan apapun. Saya bangga terhadap ayah saya dan apa yang ia lakukan dan usaha yang ia dirikan dan segalanya," sambung Cameron.

Cameron pun mengatakan, dirinya tak terima apabila nama mendiang sang ayah menjadi buruk.

"Saya tak tahan melihat namanya diseret ke lumpur, seperti Anda bisa lihat, dan untuk saya sendiri, saya memilih untuk mengambil jalan yang berbeda dari ayah, kakek, dan kakek buyut saya, yang semuanya adalah pialang saham, dan saya tidak menyembunyikan apapun, dan saya amat gembira bisa menjawab pertanyaan tentang itu," beber Cameron.

Awalnya, pada Rabu (6/4/2016), lewat juru bicaranya di kantor perdana menteri di Downing Street, Cameron, istri dan anak-anaknya mengklaim bahwa mereka tidak menerima keuntungan apa-apa dari perusahaan offshore (perusahaan yang berdiri di negara surga pajak) apapun. Keterangan itu diberikan di tengah desakan kuat kepada sang perdana menteri untuk menjelaskan dugaan penyelewengan pajak yang dilakukan keluarganya. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI