Suara.com - Rona kekecewaan sedikit tersirat di wajah pebalap Indonesia, Rio Haryanto, terkait hasil balapan seri kedua Formula 1 di Bahrain, akhir pekan lalu.
Kendati sukses wujudkan ambisinya merasakan finis pertamanya di F1, namun pebalap dari tim Manor Racing itu tak puas dengan hasil yang diperolehnya.
Seperti diketahui, Rio yang start dari posisi ke-20, naik satu tingkat setelah Kevin Magnussen (Renault) start dari pit lane, menyentuh garis finis di urutan ke-17 atau posisi terakhir pebalap yang menyelesaikan lomba.
Selama balapan, Rio menjelaskan dia kesulitan menyesuaikan degradasi ban. Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Sakhir itu, Rio menggunakan dua jenis ban, yakni soft dan medium.
Keputusan ini berdasarkan pertimbangan timnya yang berencana menghabiskan perlombaan selama 57 putaran atau sepanjang 308,238 km itu dengan ban medium.
"Prediksi tim salah, ban yang bagus ternyata supersoft. Dua jam sebelum lomba kami ada diskusi dan seluruh mekanik merencanakan ban soft, soft, lalu medium," kata Rio, 23 tahun.
"Namun, saya tetap bersyukur bisa menyelesaikan balapan tanpa merasa kelelahan walau belum puas dengan hasilnya," pungkas Rio. (Antara)