Jumpa Pasangan Inggris, Tontowi/Liliyana: Tidak Boleh Kalah Lagi

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 07 April 2016 | 21:50 WIB
Jumpa Pasangan Inggris, Tontowi/Liliyana: Tidak Boleh Kalah Lagi
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, punya rekor bagus, tujuh kali menang dan empat kali kalah, saat bertemu Chris Adcock/Gabrielle Adcock [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aroma balas dendam warnai perempat final ganda campuran Malaysia Open Super Series Premier 2016 antara Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Chris Adcock/Gabrielle Adcock, Jumat (8/4/2016).

Dalam dua pertemuan terakhir, Tontowi/Liliyana selalu kandas di tangan pasangan Inggris tersebut. Kekalahan itu terjadi di BWF World Super Series Finals 2015 dan All England Super Series Premier 2016.

Kini Tontowi/Liliyana pun bertekad tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dan fokus dari awal pertandingan.

"Masalah kekalahan kemarin kami tidak mau ingat lagi. Cukup diambil saja pelajarannya. Buat besok kami konsentrasi lagi, harus fokus dari awal. Yang pasti kami harus bisa main maksimal di lapangan," kata Tontowi.

Sebelumnya, unggulan kedua ini menghentikan langkah wakil Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels, di babak kedua hari ini. Tontowi/Liliyana menang mudah dengan 21-10, 21-15.

"Kami waspada dan mengantisipasi kejadian seperti di pertemuan terakhir. Dimana kami sudah memimpin jauh, tapi malah terkejar dan kalah. Kami tidak mau seperti itu. Di game kedua pun seharusnya kami tidak boleh kecolongan poin di akhir-akhir lagi, tapi ternyata masih. Ini harus kami hindari besok," ujar Liliyana.

Sementara itu, Chris/Gabrielle sendiri sebelumnya mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, di babak kedua. Ronald/Melati kalah dua game langsung 24-26, 7-21.

"Mereka tampil lebih konsisten. Sementara kami, di awal bagus, kemudian di akhir-akhir makin menurun. Di game kedua kami terus tertekan dari awal, tidak bisa main maksimal," kata Ronald. (PBSI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI