Suara.com - Pengakuan seorang siswi SMA di Medan yang tertangkap kamera menyebut dirinya anak dari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Arman Depari akhirnya terbantahkan. Bantahan tersebut disampaikan oleh Arman melalui pernyataan resmi BNN, Kamis (7/4/2016).
"Sehubungan dengan hal tersebut melalui Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Arman Depari, menyatakan bahwa siswi SMA tersebut bukan anak beliau," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Kombes Pol Slamet Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Seperti diketahui, siswi yang bersangkutan mengaku putri dari Arman dan mengancam seorang polwan dari Satuan Lalu Lintas Polresta Medan yang menertibkannya saat melakukan konvoi perayaan ujian nasional di Medan, Rabu (6/4/2016). Lalu, siapa pula sebenarnya siswi yang nekat mengaku anak perwira tinggi kepolisian tersebut?
Dari penelusuran linimasa media sosial Twitter, diketahui bahwa siswi yang muncul bersama rekan-rekannya tersebut memiliki inisial SE. Kejelian para netizen pun berhasil menemukan akun Twitter dan Instagram dari SE yang memasang informasi singkat bahwa dirinya adalah model yang bernaung di bawah sebuah manajemen model di Kota Medan.
Mengamati satu-persatu foto yang diposting SE di akun Instagramnya, ada satu foto yang menarik perhatian. Di foto tersebut terpampang sebuah spanduk besar berwarna merah yang mencantumkan nama "Kapolda Kepri Bpk. Brigjen Pol Drs. Arman Depari"
Bersama foto yang diunggah sekitar satu setengah tahun silam tersebut, SE menuliskan caption "Paudaa #kapoldabatam #kepulauanriau". "Pauda" merupakan kependekan dari "Bapa Uda", panggilan hormat suku Batak kepada adik dari ayah atau paman.
Dengan demikian, apakah SE adalah keponakan dari Arman Depari? Belum tentu juga, sebab berdasarkan informasi yang Suara.com kumpulkan, panggilan tersebut bisa saja dipakai untuk menghormati orang lain yang lebih muda dari ayah, walaupun tidak memiliki hubungan darah, asalkan masih memiliki marga yang sama.