Suara.com - Di balik proyek reklamasi ada aroma suap. Aroma semakin menyengat setelah bekas anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari pengembang PT. Agung Podomoro Land (Tbk) terkait pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
Di tengah riuhnya kasus tersebut, nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, tetap berjuang mempertahankan hidup. Mereka terkena dampak proyek secara langsung.
Salah satu nelayan bernama Carmin (47) mengatakan sejak muncul proyek reklamasi, penghasilan nelayan tradisional semakin berkurang.
"Pemasukan dari hari ke hari sudah berkurang mas, kami sudah nggak bisa cari ikan mas," kata Carmin saat ditemui Suara.com di Muara Angke, Kamis (7/4/2016).
Carmin mengatakan daerah yang kini terkena reklamasi dulunya banyak ranjungan (kepiting) maupun ikan kambang. Tapi, sekarang mereka sudah tidak bisa ke sana lagi.
"Itu proyek isinya ranjungan semua mas, kami sudah nggak bisa ke sana, sudah ditimbun pasir nggak tahu dari mana itu pasir," kata Carmin.
Carmin mengenang sebelum muncul reklamasi. Dulu, penghidupan keluarganya cukup, meski sederhana. Penghasilan dari melaut stabil.
"Biasa sehari melaut kita sehari bisa Rp400 ribu sampai Rp500 ribu mas, sekarang mau bagaimana Rp100 ribu saja sudah alhamdulillah," kata Carmin.
Setelah ada reklamasi, kata Carmin, nelayan pernah dijanjikan akan diberi daerah khusus nelayan tradisional. Tapi, sampai sekarang belum terwujud.
"Katanya ada khusus buat nelayan, tapi sampai saat ini belum ada, banyak juga nelayan sudah pulang kampung juga," kata Carmin.
"Kapal saya juga sudah saya jual mas, mau bagaimana lagi, ikan sama ranjungan sudah tidak ada," Carmin menambahkan.
Pagi tadi, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah menyiapkan kampung nelayan di Kepulauan Seribu. Ahok mengajak nelayan di Muara Angke pindah ke sana. Dia yakin mereka akan makmur di Kepulauan Seribu karena kawasan sekitar Muara Angke sekarang sedang berlangsung proyek reklamasi.
"Beberapa nelayan (mau dipindah), makanya udah ada jalan laut, kami mau siapin kampung nelayan supaya lebih bersih dan dapat budidaya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.