Suara.com - Ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang Partai Bulan Bintang ingin mengubah sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berbuntut panjang. Partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra -- calon lawan Ahok di pilkada Jakarta -- mempertimbangkan untuk melaporkan Ahok ke Mabes Polri.
"Langkah hukum akan kita pertimbangan bisa dikategorikan sebagai berita bohong dan fitnah. Kami akan laporkan ke Mabes Polri," kata Ketua Harian DPP PBB Jamaluddin Karim dalam konferensi pers di kantor DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).
Saat ini, partai tengah mengkaji pernyataan Ahok. Setelah itu, upaya hukum akan ditempuh.
"Kami lagi kaji sejauh mana efektivitas dengan sungguh-sungguh. Tapi yang jelas, ini bisa masuk ke delik aduan. Kami lihat perkembangannya satu-dua minggu," kata dia.
Jamaluddin mengimbau kader-kader di daerah jangan terpancing dengan pernyataan Ahok.
"Justru kita begini supaya tidak bergejolak. dan bisa diketahui seluruh anggota dan kader," kata dia.
Pernyataan Ahok terlontar ketika dia menanggapi cuitan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra -- adik Yusril -- yang dinilai bernuansa rasis.
"Ada yang ngetweet nakutin, kasihan lho, turunan Cina miskin, nanti dibantai gara-gara Ahok. Itu kurang aja, namanya rasis. itu Dubes Jepang adiknya Yusril ngomong pakai nasihat. Ini negara bahaya," ujar Ahok ketika itu.
Ketika itu, Ahok sampai meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk tegas dalam menilai sikap Dubes Yusron. Belakangan, Kementerian Luar Negeri meminta seluruh duta besar untuk fokus pada tugas.