Partainya Yusril Panas, Anggap Ahok Lebih Parah dari Zaskia Gotik

Rabu, 06 April 2016 | 15:45 WIB
Partainya Yusril Panas, Anggap Ahok Lebih Parah dari Zaskia Gotik
Ketua Harian DPP PBB Jamaluddin Karim dalam konferensi pers di kantor DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016). [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Partai Bulan Bintang ingin mengubah sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berbuntut panjang. Hari ini, elite partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra -- calon lawan Ahok di pilkada Jakarta -- konferensi pers untuk menyikapinya.

"Jadi lebih parah dari (pedangdut) Zakia Gotik. Zaskia kan biasa Goyang Itik nggak ada masalahlah nggak terlalu dipersoalkan, kami bisa memahaminya," kata Ketua Harian DPP PBB Jamaluddin Karim di kantor DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).

Seperti diketahui, Zaskia Gotik pernah berkelakar menyamakan sila kelima Pancasila dengan bebek nungging. Kasus ini kemudian berbuntut ke kantor polisi.

Jamaluddin menyayangkan pernyataan Ahok. Dia menganggap tokoh yang akan maju lagi menjadi gubernur tersebut tak paham sejarah perumusan Pancasila.

"Tapi seorang Gubernur DKI yang tidak tau sejarah itu masalah besar," katanya.

Pernyataan yang disoal PBB dilontarkan ketika Ahok menghadiri peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 30 Maret 2016.

"Jangan taruh orang yang mau ubah Pancasila. Orang Partai Bulan Bintang itu pengen ubah Pancasila kaya Masyumi. Itu masalah," kata Ahok.

Pernyataan Ahok terlontar ketika dia menanggapi cuitan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra -- adik Yusril -- yang dinilai bernuansa rasis.

"Ada yang ngetweet nakutin, kasihan lho, turunan Cina miskin, nanti dibantai gara-gara Ahok. Itu kurang aja, namanya rasis. itu Dubes Jepang adiknya Yusril ngomong pakai nasihat. Ini negara bahaya," ujar Ahok ketika itu.

Ketika itu, Ahok sampai meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk tegas dalam menilai sikap Dubes Yusron. Belakangan, Kementerian Luar Negeri meminta seluruh duta besar untuk fokus pada tugas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI