Suara.com - Sigmundur Gunnlaugsson menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Islandia menyusul desakan puluhan ribu warganya terkait bocornya dokumen "Panama Papers".
Menurut data dari firma hukum Mossack Fonseca yang bocor ke publik, Sigmundur mengelola sebuah perusahaan asing bersama istrinya namun tak diumumkan saat dirinya terpilih sebagai anggota parlemen.
Sigmundur diduga menyembunyikan harta keluarga senilai jutaan dolar ke luar negeri demi menghindari pajak. Dalam pernyataannya, Sigmundur mengatakan dirinya telah menjual sahamnya kepada sang istri dan menganggap tak ada yang salah dengan hal tersebut.
Sigmundur merupakan satu dari beberapa pemimpin negara yang tersandung skandal "Panama Papers". Beberapa nama pemimpin dunia yang ikut terseret yakni Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Pakistan Nawaz Sharif, PM Inggris David Cameron, serta PM Malaysia Najib Razak. (BBC)