Suara.com - Politikus senior Partai Golkar Indra Bambang Utoyo mengaku sulit bersaing dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar jika politik uang jelang musyawarah nasional masih berlangsung.
"Saya mau jadi Ketua Umum Golkar tapi susah karena terjadi perubahan kultur, karena harus punya uang banyak. Jadi kualitas tidak cukup kalau tidak punya uang," ujar Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Bambang mengatakan praktik transaksional kerap terjadi dalam dunia politik pasca-reformasi.
Menurut dia, upaya terbaik menyelesaikan masalah politik uang adalah dengan melakukan pembenahan partai politik.
Bambang sendiri mengaku enggan ikut menggelontorkan dana demi menjadi ketua umum partai beringin itu.
Dia mengaku hanya akan bermodalkan gagasan.
"Saya harap praktik transaksional ini tidak berlanjut, karena kalau calon ketua umum masih transaksional bagaimana kita bisa berharap proses rekrutmen akan baik," ujar dia lagi.
Munas Golkar akan dihelat tahun ini, dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju, antara lain Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar. [Antara]
Sulit Jadi Ketum Golkar Jika Ada Politik Uang
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Rabu, 06 April 2016 | 02:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
25 November 2024 | 12:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI