Ternyata, Ini Alasan Donald Trump Kerap Gunakan Gaya Bahasa Kasar

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 05 April 2016 | 19:14 WIB
Ternyata, Ini Alasan Donald Trump Kerap Gunakan Gaya Bahasa Kasar
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, tak hanya terkenal dengan pernyataan dan komentarnya yang kontroversial, namun juga gaya bahasanya yang kasar dan berapi-api. Belakangan, pengusaha kaya asal New York ini mengungkap alasan dirinya selalu memilih bersikap seperti itu.

Dalam sebuah kampanye di Superior, Wisconsin, lelaki berusia 69 tahun itu mengatakan, ia memilih gaya kampanye yang menghebohkan supaya terlihat lebih menghibur.

"Saya bisa (tampil dengan gaya) presidensial, tapi jika saya presidensial, saya mungkin hanya akan bisa mendatangkan 20 persen dari Anda di sini karena saya akan menjadi membosankan sekali," kata Trump di hadapan pendukungnya dalam kampanye yang digelar di sebuah hanggar pesawat, demikian dilansir Independent, mengutip Politico.

Trump kerap dikecam karena gaya bahasanya, juga pernyataan-pernyataan bernada ancaman yang kerap ia lontarkan dalam kampanye. Salah satunya adalah kandidat presiden yang kini mundur dari kampanye, Marco Rubio. Rubio mengatakan, gaya bahasa Trump lebih mirip orang yang marah-marah.

Bahkan, istri Trump, Melania, juga pernah memperingatkan Trump akan pilihan bahasanya. Dalam sebuah wawancara dengan CNN bulan Maret silam, Melania mengatakan bahwa Trump perlu mengubah cara bicaranya apabila terpilih menjadi Presiden AS.

Namun, dalam kampanye di Wisconsin, Trump meminta izin kepada para pendukungnya agar diperbolehkan bicara dengan gayanya agak sedikit lebih lama lagi.

"Izinkan saya menjadi sosok yang non-presidensial lagi untuk sedikit waktu yang agak lama," katanya.

Trump butuh meraih 1.237 delegasi sebagai bekal maju ke konvensi Partai Republik. Sejauh ini, Trump unggul dalam perolehan delegasi, yakni dengan 737 delegasi. Saingannya, Ted Cruz baru mengumpulkan 475 delegasi, sedangkan John Kasich masih harus berjuang karena baru didukung oleh 143 delegasi.

Seperti diketahui, Trump kerap melontarkan rencana kebijakan tak populer seperti melarang imigran Meksiko masuk AS serta melarang warga Muslim masuk AS. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI