Raja Yogya Larang Kerabat Ikut Pilkada: Kalau Ada, Saya Turunkan!

Siswanto Suara.Com
Selasa, 05 April 2016 | 18:02 WIB
Raja Yogya Larang Kerabat Ikut Pilkada: Kalau Ada, Saya Turunkan!
Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyampaikan titah Sabdatama di Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, Jumat (6/3) [Antara/Agus Nugroho].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melarang kerabat keraton ikut maju mencalonkan diri dalam pemilihan umum kepala daerah di kota dan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017.

"Selama saya ada, maka tidak ada saudara atau menantu yang maju pilkada. Tidak saya izinkan. Jika ada, maka akan saya turunkan sendiri," kata Sultan HB X yang juga Gubernur DIY,di Yogyakarta, Selasa (5/4/2016).

Menurut dia jika ada saudara atau siapapun kerabat Keraton Yogyakarta yang maju, hal tersebut akan mengganggu keadilan bagi masyarakat.

Sejumlah nama kerabat keraton muncul dalam penjaringan partai politik untuk diajukan sebagai bakal calon kepala daerah pada Pilkada Kota Yogyakarta 2017.

Dua adik Sri Sultan HB X, yaitu GBPH Hadiwinoto dan GBPH Yudhaningrat, masuk daftar penjaringan bakal calon Wali Kota Yogyakarta dari Partai Golongan Karya Kota Yogyakarta.

Selain itu, menantu Sultan HB X, KPH Wironegoro atau suami GKR Mangkubumi, yang mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah melalui Partai Gerindra.

Mengenai kriteria pemimpin yang pantas memimpin Kota Yogyakarta dan kabupaten lain di DIY yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah 2017, Sultan menyerahkannya kepada pendapat publik.

"Bagaimana kriterianya, itu terserah publik karena yang nantinya memilih adalah publik," demikian Sultan HB.

Sebelumnya, DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta sudah menetapkan sembilan nama yang masuk dalam daftar penjaringan bakal calon wali kota atau wakil wali kota Yogyakarta.

Selain dua kerabat keraton, nama lain yang masuk adalah Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, kader partai seperti Najib M. Saleh, Rahmad Pribadi, dan Suhartono.

Golkar juga memasukkan nama dari luar partai, seperti kader PAN Arif Noor Hartanto, PNS Pemkot Yogyakarta Achmad Fadli dan dosen UPN Edy Purwoko. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI