Kemudian SW memberikan semua senjata api Jaringan Jamaah Islamiah kepada Siyono yang juga kepala Staff Toliah bitonah.
"Pas tanya ke AW, ternyata disetorkan ke Siyono. Kenapa diserahkan? Karena Siyono itu sekarang jadi kepala staf Toliah Bitonah, karena dalam struktur organisasi Jamaah Islamiah berubah," kata Anton.
Lanjut Anton kemudian Densus 88 menangkap Siyono, dalam pengembangan dari 3 Teroris Jamaah Islamiah yang sudah tertangkap terlebih dahulu.
"Senjata diserahkan ke SY, SY ditangkap sebagai tersangka, jelas kedudukan SY bukan karena agama dan statusnya. Tapi karena dia memang simpan senjata," ujar Anton.
Anton juga menjelaskan dari penangkapan Siyono juga ingin merencanakan akan membangun sebuah negara dalam sebuah rapat di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
"Berdasarkan keterangan 3 orang, seluruh senjata disimpan di Siyono, Ada rapat di Temanggung, Jawa Tengah gerakan ini mau simpan senjata untuk bangun Negara Islam Indonesia (NII)," Ujar Anton.
"Di mana kepala gudangnya adalah Siyono. Ini diterangkan oleh kesaksian 3 tersangka jaringan Jamaah Islamiyah," kata Anton.
Menurut Anton penangkapan Siyono sudah dalam Prosedur dari Densus 88 bahwa siyono terlibat dalam Jaringan Islamiah yang sekarang berganti nama menjadi Toliah Bitonah.
"Gerakan ini bukan gerakan agama, jihad di sini bukan yang sejalan sama ajaran Islam. Kami jelaskan Densus nggak salah tangkap berdasarkan keterangan 3 saksi, adanya alat bukti yang sah," kata Anton.