Batik Air Serempet Trans Nusa, Tamparan Bagi Penerbangan RI

Senin, 04 April 2016 | 23:23 WIB
Batik Air Serempet Trans Nusa, Tamparan Bagi Penerbangan RI
Alvin Lie. [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden saling berserempetnya dua pesawat yaitu Batik Air dan Trans Nusa, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4/2016), mendapat sorotan dari pengamat penerbangan. Masalah koordinasi terutama menjadi fokus kritikan, apalagi karena kejadian ini dinilai sebagai kecelakaan serius.

Menurut pengamat penerbangan, Alvin Lie, kecelakaan antara Batik Air yang sedang persiapan tinggal landas (sudah di landasan pacu) dengan pesawat Trans Nusa yang sedang on tow alias ditarik menyeberang landasan pacu, itu merupakan sebuah kecelakaan serius. Menurutnya, walau tidak ada korban jiwa, namun hal ini telah menimbulkan kerusakan serius terhadap kedua pesawat.

"Apabila pesawat Batik sudah rolling dengan kecepatan tinggi, dapat dipastikan korban akan banyak," ungkap Alvin, mengungkapkan melalui keterangan tertulis yang diperoleh Suara.com, Senin (4/4) malam.

"(Ini) Nyaris mirip kecelakaan B747 PanAm dengan B747 KLM di Bandara Los Rodeos (sekarang Bandara Tenerife Utara di Pulau Tenerife), pada tanggal 27 Maret 1977," tambahnya.

 
Lebih jauh, Alvin menambahkan bahwa patut diduga, kecelakaan ini akibat kelemahan koordinasi antara ATC dengan pengemudi mobil penarik (tow car) dan dengan pilot Batik Air. Makanya, dia pun sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan itu.

"(Merupakan) Suatu tamparan bagi penerbangan RI yang sedang berupaya meraih peringkat I FAA," ujarnya pula.

Sebagai tambahan informasi, diketahui bahwa pesawat B737-800 Batik Air dengan registrasi PK-LBS yang mengalami tabrakan di Halim malam ini, baru berusia sekitar 1 tahun 5 bulan. Tepatnya, pesawat ini diketahui pertama kali terbang pada 30 Oktober 2014 lalu.

Sedangkan pesawat ATR 42-600 Trans Nusa dengan registrasi PK-TNJ, tercatat pertama kali terbang pada 22 September 2014, atau baru berusia sekitar 1 tahun 6 bulan. Dengan kata lain bahwa kedua pesawat sebenarnya masih tergolong sangat baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI