Penyandera 10 WNI Minta Tebusan, Jokowi: Opsi Dialog Didahulukan

Minggu, 03 April 2016 | 23:18 WIB
Penyandera 10 WNI Minta Tebusan, Jokowi: Opsi Dialog Didahulukan
ā€ˇPresiden Joko Widodo [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo mengatakan sudah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berkoordinasi dengan pemerintah Filipina terkait pembebasan 10 anak buah kapal asal Indonesia yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf.

"Pertama kita sudah mengutus secara khusus menlu untuk bicara dengan pemerintah Filipina," kata Jokowi usai menyaksikan pertandingan final Bhayangkara Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (3/4/2016).

Jokowi menambahkan TNI sudah menyiapkan pasukan khusus untuk sewaktu-waktu dikerahkan untuk operasi pembebasan. 

"Yang kedua kita juga sudah menyiapkan pasukan, terus saya pantau terus baik mulai latihan, mulai simulasi," kata dia.

Tapi, pengerahan pasukan TNI dalam misi pembebasan harus seizin pemerintah Filipina karena area penyanderaan di Filipina.

"Tapi untuk masuk ke negara lain harus ada izin. Dan memang kesulitannya kemarin dilaporkan dari menlu yang juga selalu saya kontak, harus ada izinnya," kata Jokowi.

Terkait uang uang tebusan Rp15 miliar yang diminta kelompok Abu Sayyaf, Jokowi menjelaskan secara diplomatis.

"Tapi sekali lagi, yang terakhir opsi dialog tetap didahulukan untuk menyelamatkan yang disandera. Pembayaran ya ini opsi dialog," kata dia

REKOMENDASI

TERKINI