Lindungi Nonmuslim dari Militan, Lelaki Muslim Terima Penghargaan

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 03 April 2016 | 20:44 WIB
Lindungi Nonmuslim dari Militan, Lelaki Muslim Terima Penghargaan
Anggota militan Al Shabaab. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki Muslim yang tewas lantaran melindungi sejumlah orang nonmuslim dari serangan militan al-Shabaab dianugerahi penghargaan tertinggi oleh Pemerintah Kenya. Penghargaan diberikan meski yang bersangkutan sudah meninggal dunia akibat luka yang ia derita dalam serangan tersebut.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memberikan penghargaan "Order of the Grand Warrior of Kenya" kepada almarhum yang bernama Salah Farah. Penghargaan diberikan atas keberanian Salah dalam melindungi sesama warga negara.

Salah meninggal dunia pada bulan Januari lalu akibat luka yang ia derita dalam serangan tersebut. Ia tertembak saat militan al-Shabaab menyerang bus yang ia naiki pada bulan Desember 2015 silam.

Dalam serangan tersebut, militan meminta agar penumpang Muslim memisahkan diri dan mempersilakan mereka pergi.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa, jika kami Muslim, kami akan selamat," kata Salah kepada BBC setelah peristiwa tersebut.

"Ada beberapa orang yang bukan Muslim. Mereka bersembunyi," lanjutnya.

Namun, Salah dan beberapa penumpang Muslim lainnya menolak memisahkan diri. Mereka malah meminta para militan menembak mereka semua.

"Kami meminta mereka untuk membunuh kami semua atau membiarkan kami hidup," ujar Salah.

Namun, situasi menjadi tak terkendali. Salah pun tertembus peluru dan tumbang.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta memuji Salah atas keberaniannya.

"Ia meninggal karena membela orang-orang yang tidak ia kenal. Ini karena ia yakin bahwa mereka punya kebebasan beragama dan ia tahu bahwa setiap nyawa, tak peduli apapun kepercayaannya, adalah sesuatu yang berharga," kata Presiden Kenyatta dalam sebuah pidato yang ditayangkan televisi nasional Kenya.

"Ia adalah simbol kuat dari ambisi negara kita untuk menciptakan negara yang aman dan ia menjadi sebuah pengingat bahwa kita semua berperan dalam melindungi kebebasan kita," sambung Kenyatta.

"Saya ingin berkata kepada anak-anaknya bahwa pengorbanan ayah mereka tidak akan dilupakan dan akan dikenang untuk waktu yang lama," pungkasnya.

Penghargaan ini diberikan menyusul munculnya sebuah kampanye di media sosial yang isinya menyerukan agar Salah menerima apresiasi. Kampanye juga diadakan untuk menggalang dana sumbangan bagi keluarga Salah.

Dengan tagar #HeroSalah, terkumpul dana sekitar 600.000 Shilling atau setara Rp77 juta. Dana tersebut kemudian disumbangkan kepada keluarga dan digunakan untuk membangun rumah bagi mereka yang ditinggalkan Salah.

"Ia memilih untuk mati dan menyelamatkan nyawa-nyawa sesama warga negara. Ia adalah simbol persatuan dan kekuatan dan aksinya menginspirasi banyak orang," kata Abudallahi Derow, sosok aktivis di balik kampanye penggalangan dana bagi Salah. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI