Suara.com - Sebuah keluarga Muslim diusir keluar dari sebuah pesawat milik maskapai penerbangan asal Amerika Serikat, United Airlines. Bahkan, sang pilot pesawat sendiri yang meminta mereka keluar sebelum pesawat lepas landas, dengan alasan keamanan.
Eaman-Amy Saad Shebley, suami, dan tiga anaknya baru akan terbang dengan pesawat tersebut dari Bandara Chicago menuju Washington saat tiba-tiba pilot meminta mereka turun dari pesawat.
Sebelumnya, pasangan suami istri tersebut meminta pengaman tambahan untuk dipasang di kursi mereka.
Adegan di saat pilot dan pramugari meminta mereka untuk turun dari pesawat terekam dalam sebuah video yang diambil oleh Shebley.
Dikirim oleh Eaman-Amy Saad Shebley pada 30 Maret 2016
Shebley sempat bertanya, apakah permintaan itu dibuat atas keputusan yang diskriminatif. Namun, sang pilot menjawab, mereka melakukan itu atas alasan keamanan penerbangan, kendati tak menjelaskan lebih lanjut.
Mewakili keluarga Shebley, Dewan Relasi Amerika-Islam (CAIR) mengirim surat resmi kepada United Airlines terkait perlakuan tersebut. Mereka meminta agar staf yang bersangkutan didisiplinkan.
"Kami lelah mendengar kabar soal penumpang yang terlihat Islami dikeluarkan dari pesawat dengan alasan tak jelas, dan atas dalih keamanan," kata Direktur Eksekutif CAIR Chicago, Ahmed Rehab.
"Keamanan bermakna mengamankan penumpang, bukan melecehkan dan mempermalukan mereka dan menendang mereka keluar dari pesawat, hanya karena alasan keamanan," sambungnya.
Shebley pun menuangkan protesnya melalui laman jejaring sosial Facebook.
"Memalukan anda #unitedAirlines karena menilai keluarga saya dan saya hanya atas alasan penampilan kami dan mengusir kami keluar dari pesawat atas alasan keamanan penerbangan dalam penerbangan kami ke DC (Washington) untuk liburan musim semi. Ketiga anak saya masih terlalu muda untuk mengalami hal ini," tulis Shebley.
Sebelumnya, seorang perempuan Muslim lain bernama Tagera Ahmad, pernah mendapat penolakan saat meminta sekaleng minuman ringan dari pramugari. Si pramugari khawatir, Tagera akan menggunakannya sebagai senjata.
Pihak maskapai bukannya tidak merespon terhadap insiden tersebut. Berulang kali, mereka meminta maaf kepada keluarga Shebley. United Airlines juga telah memesankan sebuah pesawat lain kepada keluarga tersebut.
United Airlines, seperti dikutip Buzzfeed, beralasan, mereka dipindahkan ke penerbangan selanjutnya karena pihak kru khawatir akan kondisi kursi pengaman anak-anaknya, yang tidak memenuhi regulasi keamanan federal. United Airlines bersikeras, mereka tidak melakukan diskriminasi. (Independent)