Diduga Diculik Abu Sayyaf, Kabar 4 Warga Malaysia Belum Diketahui

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 03 April 2016 | 15:50 WIB
Diduga Diculik Abu Sayyaf, Kabar 4 Warga Malaysia Belum Diketahui
Ilustrasi penculikan dan penyekapan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan empat pelaut Malaysia yang diculik kelompok militan Filipina di Laut Sulawesi, dekat dari Pulau Ligitan, belum diketahui. Otoritas Filipina, seperti dikutip Asia One, belum mendapat informasi apakah para penculik melarifkan diri menuju Kepulauan Tawi Tawi atau sudah mendarat di Pulau Jolo, yang dikenal sebagai markas kelompok Abu Sayyaf.

Ketika dihubungi, Minggu (3/4/2016), Kepala Kepolisian Tawi Tawi Elizalde Quiboyen mengaku belum menerima laporan apapun dari warga desa yang bermukim di Tawi Tawi, soal kedatangan para penculik dan sanderanya.

"Kami belum dapat informasi tentang ini," kata Quiboyen.

Quiboyen mengatakan, baik angkatan laut Filipina maupun penjaga pantai masih siaga memantau kemungkinan para anggota kelompok yang melarikan diri melewati kawasan filipina bagian selatan.

Empat warga negara Malaysia, Wong Teck Kang (31), Wong Hung Sing (34), Wong Teck Chii (29), dan Johnny Lau Jung Hien (21), semua berasal dari Sarawak, diculik dari kapal tunda (tugboat) MV Massive 6 yang sedang berlayar kembali menuju Tawau usai mengirim kayu ke Manila.

Namun, para penculik meninggalkan tiga warga negara Myanmar dan dua warga negara Indonesia, kru kapal. Mereka inilah yang kemudian melaporkan soal penculikan kepada perusahaan tempat mereka bekerja di Miri, pada Jumat, 1 April 2016 lalu.

Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Jr, mengatakan, pihaknya sudah melakukan operasi perburuan terhadap para penculik. Namun, mereka belum dapat memastikan apakah kelompok Abu Sayyaf terlibat dalam penculikan tersebut.

Seperti diketahui, sepekan sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf menculik 10 kru kapal tunda Indonesia. Hingga kini, belum ada kru yang dibebaskan. (Asia One)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI