Suara.com - Gubernur Jambi Zumi Zola, menyatakan pihaknya komitmen memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Sebab tidak sedikit diantara mereka yang berprestasi mengharumkan nama daerah ini ditingkat nasional dan internasional.
Pernyataan tersebut dikatakannya saat menghadiri peringatan hari kesadaran autis Internasional di Sekolah Luar Biasa (SLB) Prof Sri Soedewi Masjhchun Sofwan di Kota Jambi, Sabtu (2/4/2016).
"Silahkan ajukan apa saja yang dibutuhkan SLB ini dalam meningkatkan prestasi dan edukasi, kita akan dukung melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi," kata Zola.
Zola mengungkapkan, selama ini prestasi anak-anak berkebutuhan khusus di Jambi sungguh luar biasa. Bukan hanya ditingkat nasional tapi juga banyak yang mengukir prestasi di tingkat internasional.
"Tentu mereka sangat butuh dukungan dan bimbingan yang selama ini tidak maksimal, kita akan coba dukung sesuai dengan kewenangan kita," katanya menjelaskan.
Gubernur muda ini mengapresiasi kinerja kepala sekolah, guru dan pembimbing yang selama ini telah bekerja keras dalam mendidik, membimbing dan mencurahkan kasih sayangnya kepada siswa di SLB tersebut.
"Saya percaya semua anak-anak di SLB ini punya bakat dan punya keistimewaan masing-masing dalam mengukir prestasi yang pada akhirnya menjadi kebanggaan provinsi Jambi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua yayasan SLB Sri Soedewi, Sherin Tharia mengatakan pihaknya akan respon pemerintah yang akan mendukung SLB agar lebih baik lagi.
"Saya sebagai ketua yayasan harus cepat tanggap atas respon dari pemerintah ini, mudah-mudahan SLB ini dapat berkembang lebih baik lagi baik fasilitas maupun dananya. Karena sekolah untuk anak berkebutuhan khusus memang butuh perhatian yang lebih khusus lagi," kata Sherin.
Istri gubernur Jambi itu juga mengatakan bahwa selama ini banyak anak-anak berkebutuhan khusus di Jambi yang sudah go internasional, namun kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
"Maka nya kita akan cepat tanggap atas dukungan dari pemerintah. Anak-anak kita sudah ada yang ke Amerika Serikat dan Australia mengikuti kompetisi. Tidak semua anak-anak bisa go Internasional sebab saingannya dunia, tapi di SLB ini kita sudah ada bibit dan kita harus memberikan perhatian lebih lagi," ujar Sherin.
Sementara itu, Kepala Sekolah SLB Sri Soedewi, Solbi mengatakan, jenjang di sekolah tersebut yakni TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sedangkan jenis layanan pendidikan anak yakni pendidikan tunantera, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan terapi anak autis.
"Hingga Maret 2016 untuk semua jenis pendidikan dan layanan, kita punya siswa/i sebanyak 466 orang. 13 anak tunanetra, 119 anak tunarungu, 229 anak tunagrahita, 43 anak tunadaksa dan 62 anak autis," kata Solbi.
Dengan semakin banyaknya murid berkebutuhan khusus itu, Solbi berharap ada perhatian khusus lagi dari pemerintah terkait sarana dan prasana di sekolah tersebut. (Antara)