Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah mewanti-wanti para pengusaha agar jangan menyuap penyelenggara negara. Pernyataan Ahok menyusul penetapan Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja menjadi tersangka kasus dugaan suap dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Zonasi Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di DKI Jakarta tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis di DKI Jakarta.
"Ini Podomoro kena kasus disogok. Saya kenal lama (Ariesman). Padahal dulu saya kalau ketemu pengusaha saya sampaikan, tolong kalau ada pejabat minta duit lapor sama saya. Karena zaman sudah berubah, kamu harus percaya, negara makin lama makin baik," ujar Ahok dalam sambutan peresmian RPTRA Taman NKRI, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Malam ini, Ariesman menyerahkan diri setelah KPK menetapkan menjadi tersangka bersama Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi dan karyawan Podomoro, Trinanda Prihantoro.
Ketika itu, para pengusaha, termasuk Ariesman, menganggap sepele nasihat Ahok.
"Sekarang aja kamu ngomong gede, karena kamu jadi pejabat. Kalau nggak kamu nggak jadi pejabat, habis bisnis kita," katanya menggambarkan suasana ketika itu.
Dalam kasus tersebut, Sanusi diduga menerima suap sebesar Rp2 miliar. Tetapi, barang bukti yang disita penyidik KPK sebesar Rp1.140.000.000.
Dia diamankan bersama Trinanda pada Kamis malam lalu dalam operasi tangkap tangan.
Ariesman datang ke KPK sekitar jam 19.50 WIB tadi. Dia diapit oleh tiga petugas KPK.
Dia mengenakan kaos oblong bertuliskan huruf B dan jaket biru tua. Dia tidak mau memberikan keterangan sedikit pun kepada wartawan.