Suara.com - April Mop, hari ketika lelucon dan canda dirayakan oleh dunia di setiap hari pertama bulan April, rupanya tak bisa diterima di Cina. Pemerintah Cina telah secara resmi melarang warganya merayakan tradisi itu.
"April Mop tidak sesuai dengan tradisi budaya kami atau nilai-nilai utama sosialis," demikian tulis kantor berita resmi Cina, Xinhua, di akun Twitter berbahasa Cina-nya pada Jumat (1/4/2016).
"Semoga tak ada orang yang percaya pada rumor, membuat dan menyebarkan rumor," tulis media itu lebih lanjut.
Xinhua juga menulis bahwa mereka yang menyebarkan lelucon yang mengejek Partai Komunis, partai penguasa di negeri itu, akan mendapatkan konsekuensi tegas dari pemerintah.
Cina memang dikenal sebagai negara ketat mengontrol rumor dan gosip di media-media sosial dan ruang publik lainnya. Tiga tahun lalu Partai Komunis Cina menggelar kampanye untuk menghukum para penyebar rumor.
Tetapi aparat dan alat-alat propaganda Cina sendiri memang sering menjadi korban lelucon di April Mop. Pada 2012 lalu, surat kabar pemerintah Cina, Harian Rakyat, menerbitkan laporan dari media satir Barat, The Union, yang mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un adalah lelaki terseksi di dunia.
Harian itu menayangkan 55 foto Jong-un dalam berbagai pose dan mengutip The Union yang menjuluki pemimpin Korut itu sebagai lelaki terganteng, bermuka bulat, dan perkasa, sebelum pada akhirnya menyadari bahwa kabar itu hanyalah lelucon belaka.
Sementara pada 1981, Li Zhurun, seorang wartawan dan juga dosen, menulis di media bahwa para calon perwira di sekolah militer Amerika Serikat, West Point, diwajibkan belajar tentang "Lei Feng", seorang tentara legendaris Partai Komunis Cina.
Kisah tentang Lei Feng beredar luas di Cina setelah Li menulis laporannya dan baru pada 1997, sekitar 16 tahun kedua, ia menyadari bahwa kisah itu hanyalah candaan yang disebarkan pada 1 April. Tokoh Lei Feng sendiri hingga saat ini masih diragukan dan beberapa pihak di Cina mengatakan ia hanya tokoh fiksi belaka.