Soal Cuitan Rasis, Dubes Yusron Diadukan Pendukung Ahok ke Polisi

Jum'at, 01 April 2016 | 15:38 WIB
Soal Cuitan Rasis, Dubes Yusron Diadukan Pendukung Ahok ke Polisi
Kuasa Hukum Relawan Batman Reinhard Parapat melaporkan Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/4/2016). [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunitas Relawan Basuki Tjahaja Purnama Mania melaporkan Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra ke Badan Reserse Kriminal Polri lantaran diduga menyebarkan kebencian melalui tulisan yang diposting di jejaring sosial Twitter.

"Kita akan melaporkan ke Mabes polri tentang pernyataan di Twitter oleh Yusron Ihza Mahendra, dengan niat tulus kami ingin melaporkan atas dugaan tindak pidana menyebarkan kebencian," kata Kuasa Hukum Relawan Batman Reinhard Parapat di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Cuitan Yusron dianggap telah melecehkan kelompok etnis Tionghoa.

"Tidak boleh lagi kita gunakan kata Cina. Dia tuh Tionghoa. Itu jelas-jelas sudah diumumkan oleh pemerintah, bukan lagi Cina, tapi Tionghoa. Itu bahasa sudah berbeda ya, udah mendiskreditkan kelompok etnis tertentu," kata dia.

Menurut dia tidak pantas seorang duta besar menunjukkan sikap seperti itu.

"Kita harapkan nantinya ke depan itu, jangan sampai ada kata-kata menebar kebencian apalagi dilakukan oleh pejabat sekelas duta besar mewakili negara seharusnya punya etika terhormat. apalagi ada etika sebagai diplomat. itu tidak baik, tidak menunjukkan pendidikan yang baik ke masyarakat," kata dia.

Para pendukung Ahok membawa beberapa barang bukti berupa tulisan yang diposting di media sosial pada tanggal 28 Maret 2016.

"Salah satu bukti pernyataan di Twitter pada tanggal 28 maret yang dilakukan Yusron Ihza Mahendra," kata dia.

Yusron adalah adik Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Yusril sekarang sedang bersiap maju menghadapi Ahok di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri meminta para duta besar tetap fokus menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI