Suara.com - DPRD DKI Jakarta geger. Semalam, Ketua Komisi D DPRD dari Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Saat ini, lelaki kelahiran Jakarta pada 4 Juli 1970 itu berada di kantor lembaga antirasuah untuk menjalani pemeriksaan.
Jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, nama Sanusi sering jadi pembicaraan.
Adik dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Muhammad Taufik itu masuk dalam daftar bakal calon gubernur dari partai yang dipimpin Prabowo Subianto.
Sebelum ditangkap KPK, Sanusi kerab mengkritik penyidik KPK yang menurutnya terlalu lamban menangani kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat. Sasaran tembaknya adalah Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia menilai lambannya pengusutan kasus tersebut karena ada campur tangan Ahok.
Seperti apa profil Sanusi? Dia merupakan alumnus Fakultas Teknik Sipil Institut dan Teknik Nasional Jakarta tahun 1995.
Sanusi punya seabrek pengalaman di organisasi kepemudaan. Antara lain, dia dia pernah menjadi Ketua Bidang Poltik KNPI DKI Jakarta tahun 2002.
Selepas kuliah, Sanusi semakin aktif di dunia ormas politik dan kemasyarakatan. Dia merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat tahun 2002. sampai kemudian dia menjadi Wakil Bendahara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
Sejak semalam, satuan petugas KPK menyegel ruang kerja Sanusi yang berada di lantai 1. Ruang kerja kakaknya yang terletak di lantai 9 juga dipasang KPK line. Ruangan Kepala Perundang-undangan Sekretariat DPRD yang berada di lantai 5 juga disegel petugas KPK, begitu juga ruangan CCTV yang terletak di lantai 1.
KPK akan segera menjelaskan kasus apa yang menjerat Sanusi.