Mantan Istri Beberkan Tabiat Buruk Pembajak Pesawat Egypt Air

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 01 April 2016 | 06:32 WIB
Mantan Istri Beberkan Tabiat Buruk Pembajak Pesawat Egypt Air
Seif al Din Mohamed Mostafa, pembajak pesawat EgyptAir. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta demi fakta soal sosok Seif al Din Mohamed Mostafa, pembajak pesawat EgyptAir satu persatu terungkap. Salah satunya adalah pernikahan tak bahagia Seif dengan sang mantan istri.

Seperti diketahui, Seif meminta pesawat EgyptAir yang ia bajak mendarat di Siprus dan meminta dipanggilkan sang mantan istri, yang berkewarganegaraan Siprus.

Mantan istri Seif, dalam wawancara dengan surat kabar Siprus mengungkapkan, pernikahannya dengan Seif tak bahagia. Kata Marina Paraschou, si mantan istri, Seif tak peduli pada dirinya maupun anak mereka semenjak mereka berpisah.

Marina mengaku bertemu dengan Seif di Siprus ketika dirinya masih berusia 18 tahun dan Seif 26 tahun. Pernikahan mereka yang berlangsung selama lima tahun, menurut Marina, adalah masa paling kelam dalam hidupnya.

"Sebagian besar media menggambarkan (insiden pembajakan) ini sebagai romantisme di mana seorang lelaki mencoba menghubungi kembali istrinya yang hilang," kata Marina kepada surat kabar Phileleftheros, Kamis (31/3/2016).

"Namun itu berbeda dari kenyataannya dan mereka tentu akan punya pendapat berbeda jika tahu seperti apa dia (Seif)," lanjut Marina.

"Itu adalah lima tahun yang kelam," sambungnya.

Marina menuding sang mantan suami, yang kini berada dalam tahanan, kerap berlaku kasar kepadanya dan tiga anak mereka. Ia juga menyebut Seif tidak mau bekerja dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Marina didatangkan ke Bandara Larnaca oleh polisi, saat berlangsungnya drama penyanderaan selama enam jam yang berujung pada penyerahan diri sang Seif. Menurut pengakuannya, Marina hanya didatangkan untuk memastikan apakah lelaki pembajak pesawat tersebut memang mantan suaminya. Marina tidak diminta berbicara dengan Seif.

Seif dituduh menggunakan rompi bom bunuh diri palsu untuk memaksa pesawat EgyptAir rute Alexandria-Kairo mengalihkan penerbangannya ke Siprus. Hingga berita ini diturunkan, Seif masih ditahan di negara tersebut.

Ia dapat didakwa atas tuduhan pembajakan, penculikan, serta perbuatan ceroboh dan membahayakan jiwa, serta melanggar undang-undang anti-teror. Jaksa penuntut umum Siprus Andreas Lambrianou mengatakan, Seif nekat melakukan itu karena amat ingin bertemu dengan mantan istri dan anak-anaknya. (Asia one/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI