Suara.com - Rasa penasaran Jorge Lorenzo memuncak jelang turun di seri kedua MotoGP 2016 di Sirkut Termas de Rio Hondo, Argentina. Maklum, juara bertahan MotoGP ini belum pernah menang di sirkuit yang mulai kembali menggelar balapan motor pada 2014 ini.
Tercatat, di tahun 2014, pebalap Yamaha itu hanya mampu finis di posisi ketiga di bawah duet rival timnya, Marc Marquez dan Dani Pedrosa (Repsol Honda). Setahun kemudian hasil yang dicapai Lorenzo lebih buruk lagi.
Start dari posisi kelima, pebalap yang kini berusia 28 tahun itu tak beranjak peringkatnya hingga garis finis. Dia terpaut 10,192 detik dari rekan setimnya, Valentino Rossi, yang tampil impresif dengan menyentuh garis finis pertama.
"Kini, saya bersiap menghadapi sirkuit yang selalu menyulitkan kami di masa lalu," kata Lorenzo. "Kami memulai musim ini dengan baik, tapi kami juga harus mempelajari apakah motor Yamaha ini bisa cocok dengan berbagai karakter trek yang berbeda."
Jelang turun di GP Argentina, Lorenzo memang punya modal bagus usai menjuarai seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar, 20 Maret lalu. Kemenangan itu membangkitkan kepercayaan diri juara dunia MotoGP tiga kali itu.
"Memulai musim dengan cara seperti yang tertuang di Qatar tentu jadi modal baik untuk mendapatkan kepercayaan diri. Tapi, kami harus tetap bekerja keras untuk berjuang meraih kemenangan di Argentina," jelas Lorenzo. (Autosport)