Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ikut menanggapi berhembusnya isu suku, agama, ras, dan antargolongan untuk menyerang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun 2017.
Lukman meminta semua kalangan jangan memanfaatkan isu sensitif tersebut untuk menjatuhkan lawan politik.
"Dalam konteks Indonesia yang sangat beragam, sangat majemuk tidak hanya etnis, bahasa, tradisi, budaya, tapi juga agama maka menurut saya hal-hal yang sifatnya bisa mengundang rasialis sebaiknya dihindari," kata Lukman usai menghadiri acara Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist Tingkat Nasional Pangeran Sultan Bin Abdilil Aziz Ulu Suud Rahimahullah ke VIII di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Kepada Ahok dan pendukung, Menteri Agama memintanya jangan terpancing dengan serangan tersebut.
"Masing-masing dari kita menahan diri untuk tidak mengungkapkan statemen-statement atau pernyataan yang bisa dikategorikan ke dalam pernyataan yang rasis itu. Semua kita mudah-mudahan bisa menahan diri dan memaklumi. Tidak lalu kemudian justru mengembangkan atau membesar-besarkannya," katanya.
Kepada media massa, Lukman meminta jangan membesar-besarkan isu SARA agar tidak semakin berkembang.
"Karenanya saya sangat berharap pers juga tidak perlu mengobarkan atau membesarkan hal-hal seperti itu. Jadi kita harus tetap menjaga keragaman, kemajemukan kita sebagai sebuah bangsa yang besar," kata dia.
Isu terakhir yang memanas ialah ketika Ahok menanggapi pernyataan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra yang mengandung unsur SARA. Menurut Ahok tidak pantas seorang duta besar memberikan nasihat seperti itu. Yusron adalah adik Ketua Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Yusril merupakan salah satu tokoh yang sedang menyiapkan diri maju ke pilkada untuk menghadapi Ahok.
"Ada yang ngetweet nakutin, kasihan lho, turunan Cina miskin, nanti dibantai gara-gara Ahok. Itu kurang aja, namanya rasis. itu Dubes Jepang adiknya Yusril ngomong pakai nasihat. Ini negara bahaya," ujar Ahok usai peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Cipinang Besar Utama, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Ahok memberikan masukan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk tidak memberikan jabatan duta besar yang akan mengubah Sila Pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Bu Retno (Menteri Luar Negeri kalau punya dubes kaya gini, ini bukan Indonesia. Jangan taruh orang yang mau ubah pancasila sila pertama. Orang PBB pengen ubah Pancasila kayak Masyumi. Itu masalah," kata Ahok.
Ahok menyarankan Yusron untuk meminta tanggapan masyarakat Jakarta atas kinerja Ahok selama memimpin Jakarta.
"Kalau mau anda lihat ke masyarakat, kalau saya gubernur, saya kasih ini bisa ini, kalau masyarakat percaya kan dapat suara, kalau jual agama kan pengecut dan menghina Tuhan. Tuhan aja nggak rasis, kamu Islam saya Kristen Tuhan kasih udara yang sama," kata dia.