Jokowi Bertemu Para Pimpinan NU di Istana, Ada Apa?

Kamis, 31 Maret 2016 | 11:39 WIB
Jokowi Bertemu Para Pimpinan NU di Istana, Ada Apa?
Rais Aam Nahdatul Ulama Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
‎Presiden Joko Widodo menerima Rais Aam Nahdlatul Ulama Ma'ruf Amin dan para pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/3/2016). Pertemuan tersebut, antara lain membahas tentang deradikalisasi di Tanah Air.

"Semuanya memegang prinsip Islam yang toleran dan moderat, Presiden percaya dari Rais Aam Kyai Ma'ruf Amin sampai pengurus di dusun antiradikal. Saya jamin tidak satu pun santri NU pelajar, mahasiswa NU terprovokasi dan bersimpati pada gerakan teror. Itu yang paling penting," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj kepada wartawan di Istana.

Said Aqil mengatakan pemerintah percaya NU mulai dari tingkat pusat hingga tingkat ranting antiterorisme.
Sebagai ormas Islam, NU akan melakukan ekspedisi Islam Nusantara sebagai bentuk gerakan menyiarkan ajaran Islam rahmatan lilalamin, cinta ‎damai. Gerakan Islam Nusantara akan dilakukan di semua penjuru Tanah Air.

"Maka kami pun akan mengadakan ekspedisi Islam Nusantara, Islam yang santun, berbudaya ramah. Pagi ini dibuka oleh Panglima TNI di pesantren kawasan Cirebon. Kami akan keliling di 40 titik mensosilasasikan Islam Nusantara," ujar dia.

Dia menambahkan Islam Nusantara memiliki jargon mencintai negara merupakan bagian dari iman, Hubbul Wathon Minal Iman.

"Menjaga Tanah Air bagian dari iman, di Timur Tengah tidak ada, hanya di Indonesia yang dicetuskan oleh KH Hasyim Ashari (Pendiri NU)," kata dia.

Tokoh NU yang hadir dalam pertemuan, antara lain Wakil Ketua Umum PBNU Masoen, Sekretaris Jenderal Helmy Faisal, dan Bendahara Umum Bina Suhendra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI