Suara.com - Kejutan istimewa diterima Praveen Jordan/Debby Susanto dalam syukuran atas kesuksesan menjuarai All England Super Series Premier 2016, kemarin. Ganda campuran Indonesia ini kedatangan tamu istimewa dalam acara yang digagas salah satu pemerhati bulutangkis Indonesia yang juga mantan menteri hukum dan HAM, Hamid Awaluddin.
Tamu istimewa tersebut adalah presiden Republik Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri. Praveen/Debby pun mengungkapkan sangat terkejut dan terharu atas yang didapatnya itu di acara yang dilangsungkan di sebuah restoran di kawasan Menteng.
“Kami senang banget sampai ada syukuran atas kemenangan kami, apalagi dengan hadirnya Ibu Megawati, mantan presiden RI. Terima kasih kepada Pak Hamid atas terselenggaranya acara ini dan dukungannya selama ini kepada kami dan bulutangkis Indonesia,” tutur Praveen.
“Tadi kami ngobrol-ngobrol sama ibu Megawati, mulai dari karier sebagai pebulutangkis sampai soal kehidupan, macem-macem deh pokoknya. Ini kesempatan yang langka, bisa makan bareng ibu Megawati,” ungkap Debby.
Acara yang bersifat kekeluargaan ini dibuka dengan makan siang dan ramah tamah. Praveen/Debby mendapat keistimewaan duduk satu meja bersama putri sulung proklamator Indonesia, Soekarno, itu.
Usai makan siang, Praveen/Debby diberi cendera mata sebagai bentuk ucapan selamat atas prestasi di All England yang mereka ukir.
Beberapa tamu istimewa lainnya yang juga hadir di acara ini, diantaranya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan, dari kalangan atlet dan mantan atlet yang hadir, diantaranya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Susy Susanti, Lim Swie King, dan Christian Hadinata.
“Ini memang sudah jadi kebiasaan saya mengadakan syukuran atas prestasi atlet-atlet bulutangkis kita. Sengaja saya undang semua insan bulutangkis mulai dari mantan atlet sampai pemain muda, agar semuanya saling terjalin silaturahmi," ujar Hamid.
"Mereka ini ibarat gerbong kereta satu, gerbong kereta dua dan seterusnya yang saling berkesinambungan. Tugas saya adalah berusaha menjadi rantai pengaitnya,” lanjut Hamid. (PBSI)