Suara.com - Rabu (30/3/2016) ini Myanmar resmi mempunyai presiden baru, Htin Kyaw. Di bawah kepemimpinannya, Htin Kyaw menjamin pemerintahan Myanmar tidak akan dibayangi kepentingan militer.
Dalam pidatonya, Htin Kyaw mengaku selama 50 tahun terakhir, Myanmar baru bebas dari kekuasaan militer. Ini karena partai pimpinan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menang pemilu di sana.
Htin Kyaw sendiri adalah teman dekat Suu Kyi. Dalam pengangkatan sumpah resmi, Htin Kyaw mengatakan pentingnya mengubah 2.008 charter.
"Pemerintah baru kami akan menerapkan rekonsiliasi nasional, perdamaian di negeri ini, munculnya sebuah konstitusi yang akan membuka jalan untuk serikat demokratis, dan meningkatkan standar hidup rakyat," kata Htin Kyaw.
"Kami memiliki kewajiban untuk bekerja untuk munculnya sebuah konstitusi yang sesuai untuk negara kita dan juga sesuai dengan standar demokratis," tutup dia. (Reuters)