Ternyata, Ini Isi Rompi Bom yang Dipakai Pembajak EgyptAir

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 30 Maret 2016 | 02:32 WIB
Ternyata, Ini Isi Rompi Bom yang Dipakai Pembajak EgyptAir
Sejumlah orang meninggalkan pesawat EgyptAir yang dibajak. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rompi bom bunuh diri yang dikenakan pembajak pesawat EgyptAir rute Alexandria-Kairo ternyata palsu. Hal itu diketahui setelah si pembajak, seorang lelaki berkewarganegaraan Mesir menyerahkan diri dan ditangkap setelah mendarat di Bandara Larnaca, Siprus.

Seperti dikabarkan sebelumnya, drama pembajakan pesawat berakhir tanpa menimbulkan korban. Seluruh penumpang yang berjumlah 81 orang, termasuk 21 penumpang warga negara asing dan 15 kru di atas pesawat Airbus 320 tersebut selamat, demikian dinyatakan Kementerian Penerbangan Sipil Mesir.

Ada sejumlah teori yang beredar soal motif si pembajak, warga Mesir bernama Seif El Din Mustafa. Seorang pejabat senior Siprus mengatakan, si pembajak mengalami masalah kejiwaan dan insiden yang terjadi bukanlah aksi terorisme. Sementara itu, televisi Siprus menyebut, si pembajak menuntut dibebaskannya sejumlah tahanan perempuan di Mesir.

Di tengah drama pembajakan, beberapa saksi mata mengaku melihat Seif melemparkan pesan yang ditulis di atas sehelai kain ke bandara Larnaca. Dengan Bahasa Arab, Seif meminta dipanggilkan mantan istrinya yang warga negara Siprus.

Setelah pesawat mendarat di Bandara Larnaca, negosiasi berlangsung. Hasilnya, si pembajak membebaskan seluruh sandera kecuali tiga penumpang dan empat kru, demikian disampaikan Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Sherif Fethy.

 Tak berapa lama kemudian, televisi Siprus menayangkan gambar sejumlah orang yang meninggalkan pesawat lewat sebuah tangga. Sementara itu, terlihat pula seorang lelaki keluar dari jendela kokpit lalu berlari.

Mengancam akan meledakkan diri

Menteri Luar Negeri Siprus, Ioannis Kasoulides mengatakan, si pembajak mengancam akan meledakkan diri dan menuntut agar pesawat tersebut diisi bahan bakarnya untuk melanjutkan penerbangan ke Istanbul, Turki.

"Tampaknya ia sadar bahwa tuntutannya tidak akan dipenuhi, dan membiarkan dua sandera, warga negara Inggris, untuk meninggalkan pesawat. Ia juga mencoba kabur, dengan cara berlari. Ia ditangkap," kata Kasoulides.

"Bahan peledak yang ada padanya diperiksa. Benda-benda tersebut bukanlah bahan peledak, melainkan casing ponsel," lanjutnya.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan, si pembajak akan ditanyai untuk memastikan motifnya.

"Beberapa kali ia meminta dipertemukan dengan perwakilan dari Uni Eropa dan di kesempatan lain ia meminta terbang ke bandara lain, namun tidak ada yang spesifik," kata Ismail. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI