Bila Kalah, Ini Nasihat Ahok Buat Gubernur Jakarta Penerusnya

Selasa, 29 Maret 2016 | 12:46 WIB
Bila Kalah, Ini Nasihat Ahok Buat Gubernur Jakarta Penerusnya
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Istora Senayan, Jakarta [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak merasa tersaingi dengan munculnya sejumlah tokoh yang ingin bertarung dengannya di bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022.

"Ya, kan aku dari dulu saya mendukung, supaya DKI banyak yang maju, supaya orang-orang punya pilihan yang banyak, itu yang saya selalu bilang itu bagus. Kalau saya saja kan orang juga nggak ada pilihan, kalau pilihan tambah banyak orang Jakarta tambah untung," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).

Yang penting, kata Ahok, tokoh yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta harus memiliki program kerja yang baik sehingga nanti tidak mengecewakan harapan masyarakat.
 
"Yang terpenting semua orang orang terbaik di seluruh indonesia bisa datang ke Jakarta menawarkan program ke orang Jakarta, bukan hanya berkumpul untuk ngalahin Ahok, kasihan orang Jakarta. Karena kalau kamu sudah kalahin Ahok, kemudian kamu ngapain lagi. Kalau cuma mikirin gimana ngalahin Ahok, ya susah," katanya.

Ahok senang dengan kandidat yang mengedepankan adu program. Dengan demikian, masyarakat Jakarta dapat membuat penilaian apakah kinerja Ahok selama ini buruk atau baik.
"Jangan beli kucing dalam karung, kamu harus ngomong dengan orang Jakarta, seperti wanita emas kemarin. Saya pernah ngajarin kan, kita mau normalisasi sungai,sungai yang 60 meter, sekarang sisa 10 meter karena 50 meter didudukin orang bikin rumah. Bagaimana caranya supaya tidak menggusur rumah ini saat normalisasi, karena kita mau kembalikan, kamu ngomong dong, biar orang mengerti," kata Ahok.

Wanita emas yang dimaksud Ahok adalah Hasnaeni Moein. Kader Partai Demokrat yang juga berhasrat menggantikan Ahok dengan program-program yang sebagian berlawanan dengan program Ahok, seperti mengembangkan Transjakarta dan penertiban pemukiman kumuh.
 
Selain Hasnaeni, tokoh yang juga berhasrat menjadi gubernur Jakarta, antara lain Yusril Ihza Mahendara, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, Abraham Lunggana alias Lulung, Biem Benyamin, dan Muhamad Idrus.

Belakangan, nama Bupati Bojonegero, Suyoto, juga disebut-sebut akan dibawa ke Jakarta oleh Partai Amanat Nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI