Suara.com - Seorang tentara Rusia mengambil keputusan heroik, ketika meminta jet-jet tempur untuk membom dirinya sendiri setelah dia dikepung oleh pasukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam pertempuran merebut Palmyra.
"Seorang perwira operasi khusus Rusia gugur dekat Palmyra ketika sedang melancarkan tugas khusus, untuk mengarahkan serangan udara Rusia kepada target-target ISIS," kata seorang perwira militer Rusia seperti dikutip kantor berita AFP akhir pekan lalu.
"Perwira itu sedang menjalankan tugas di Palmyra selama sepekan, mengindentifikasi target-target krusial ISIS, dan mengirimkan titik kordinat yang akan jadi target serangan pembom Rusia," jelas dia.
"Perwira itu gugur sebagai pahlawan," tutup juru bicara militer Rusia itu, seperti dikutip.
Sebelumnya Moskow jarang membuka informasi tentang operasi militer darat di Suriah. Militer Rusia sendiri mulai beroperasi di Suriah sejak 30 September tahun lalu.
Pekan lalu media-media propaganda ISIS mengatakan lima anggota pasukan khusus Rusia tewas di dekat Palmyra. Foto-foto peralatan dan video jasad mereka diumbar di media internet.
Akan tetapi ketika itu juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah ada tentara Rusia yang terlibat dalam operasi militer di Palmyra. Ia mengatakan bahwa operasi itu hanya dilakukan oleh tentara Suriah.
Palmyra sendiri berhasil direbut kembali oleh militer Suriah pada Senin (28/3/2016), setelah wilayah bersejarah itu direbut oleh ISIS pada Mei 2015. (News.com.au)