Demo Brussels Ricuh, Polisi Bentrok dengan Demonstran Bertopeng

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 28 Maret 2016 | 06:32 WIB
Demo Brussels Ricuh, Polisi Bentrok dengan Demonstran Bertopeng
Polisi berhadapan dengan demonstran di Brussels, Belgia, (27/3). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi unjuk rasa di Brussels, Belgia, Minggu (27/3/2016), berujung bentrok. Polisi anti huru-hara terpaksa menyemprotkan water cannon kepada demonstran yang bertindak anarkistis

Bentrokan terjadi di lapangan yang dikenal dengan nama Place de la Bourse. Di tempat tersebut, orang berbondong-bondong mendatangi monumen darurat guna menghormati korban teror Brussels, Selasa pekan lalu.

Kericuhan dipicu oleh sekelompok orang yang bertindak anarkistis terhadap sejumlah perempuan Muslim yang ada di antara kerumunan orang. Selain bertindak kasar, mereka menunjukkan salam khas Nazi, partai yang pernah berkuasa di Jerman pada era tahun 40-an.

Menurut laporan jurnalis BBC, sebagian anggota kelompok yang bertindak anarkistis mengenakan penutup kepala dan topeng serta berpakaian serba hitam. Kepada AFP, salah satu dari kelompok tersebut mengaku bahwa mereka adalah fans fanatik sepak bola atau yang lebih dikenal dengan istilah "hooligans".

Salah satu saksi mata, mengatakan kepada BBC bahwa awalnya, aksi berlangsung damai. Orang-orang meletakkan karangan bunga sebagai bentuk solidaritas kepada para korban ledakan di bandara Brussels dan kereta bawah tanah di stasiun Maelbeek, Selasa pekan lalu.

"Lalu sekelompok skinheads (orang-orang yang dikenal sebagai simpatisan Nazi) muncul, berjalan bergerombol menuju lapangan dan melakukan konfrontasi dengan para demonstran aksi damai. Mereka bentrok dengan demonstran dan polisi. Mereka menyalakan suar dan berteriak-teriak dan itu menjadi buruk," kata si saksi mata, Adam Liston.

Polisi pun menangkap 10 demonstran yang dianggap anarkis.

Perdana Menteri Belgia, Charles Michel menyayangkan aksi tersebut. Baginya, tindakan seperti itu tidak pantas karena mengganggu jalannya aksi damai.

Sementara itu, Wali Kota Brussels, Yvan Mayeur, mengecam keras aksi para demonstran tersebut.

"Saya terkejut dengan apa yang terjadi, mengetahui bahwa para begundal itu datang memprovokasi warga di lokasi mengenang korban," kata Mayeur. (BBC)

REKOMENDASI

TERKINI