Suara.com - Sebuah faksi Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 65 orang di Lahore, Pakistan, Jumat (27/3/2016). Faksi Taliban tersebut, Jamaat-ul-Ahrar, mengaku menargetkan warga Kristen yang berada di lokasi terjadinya ledakan bom bunuh diri.
"Targetnya adalah warga Kristen," kata juru bicara faksi Jamaat-ul-Ahrar, Ehsanullah Ehsan seperti dikutip oleh Reuters.
"Kami ingin menyampaikan pesan ini kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami telah memasuki Lahore. Dia dapat melakukan apa saja yang ia inginkan namun ia tidak akan bisa menghentikan kami. Para pelaku bom bunuh diri kami akan melanjutkan serangan-serangan ini," ujar Ehsan.
Sementara itu, penasihat bidang kesehatan Pemerintah Provinsi Punjab, Salman Rafique, mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah. Pasalnya, saat ini masih banyak korban luka yang menjalani operasi darurat di rumah sakit.
"Kami khawatir jumlah korban tewas akan bertambah secara signifikan," kata Rafique.
Ledakan terjadi di Taman Gulshan-e-Iqbal, sebuah ruang terbuka di kota Lahore, Provinsi Punjab. Serangan terjadi saat taman padat pengunjung, lantaran bersamaan dengan libur akhir pekan dan liburan paskah.
Seorang saksi mata mengaku menyaksikan pemandangan mengerikan saat ledakan terjadi.
"Saat ledakan terjadi, muncul bola api yang amat tinggi hingga melampaui pepohonan dan saya melihat tubuh para korban terlontar ke udara," kata saksi mata bernama Hasan Imran, (30). Hasan berada di taman tersebut untuk berjalan-jalan.
Pascaserangan, pemerintah Provinsi Punjab memerintahkan agar seluruh taman publik ditutup dan mengumumkan masa tiga hari berkabung. Sejumlah pusat perbelanjaan juga ditutup. Jalanan kota pun nampak sepi. (Reuters)
Dalangi Bom Pakistan, Faksi Taliban Akui Sasar Warga Kristen
Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 28 Maret 2016 | 04:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
09 November 2024 | 13:48 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI