Suara.com - Pengurus atau kader Partai Hanura mendapat tiga opsi jika tak patuh terhadap imbauan Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Umum Partai Wiranto yang memerintahkan mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Kalau nggak dukung Ahok hanya tiga, diam, keluar atau dipecat," ujar Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Hanura DKI Jakarta Rachmat HS di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2016).
Terkait ultimatum tersebut, Rachmat mengatakan dirinya secara resmi telah mengajukan surat pengunduran diri dari keanggotaan partai Hanura.
Ancaman serupa, kata Rachmat, juga disampaikan oleh Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji alias Ongen.
"Ongen Sangaji ancam semua kadernya termasuk saya. Saya takut (cuma) sama neraka jahanam," jelas Rachmat.
Rachmat memastikan hampir seluruh kader Hanura dari tingkat bawah tak satupun yang mendukung Ahok di Pilgub DKI nanti.
"Saya bisa bilang 90 persen menolak, karena terakhir kita muscab (musyawarah calon gubernur), 2 bulan lalu di 5 wilayah kota. Saya pimpinan sidang, semua nggak ada yang calonkan Ahok, bahkan menolak Ahok. Rekomendasinya malah Ongen Sangaji sebagai cagub," kata dia.