Suara.com - Setelah Partai Hanura menyatakan sikap mendukung calon petahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, membuat beberapa kader partai yang diketuai oleh Wiranto ini mundur.
"Saya ingin mencurahkan nurani, bahwa didukungnya saudara Ahok jadi cagub oleh Hanura ini sangat nggak sesuai dengan platform partai dan jargon partai," ujar Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Hanura DKI Jakarta, Rachmat HS di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2016).
Menurut Rachmat, Ahok bukan seorang pemimpin yang memiliki hati nurani. Contohnya karena Ahok banyak melakukan penggusuran terhadap pemukiman warga.
"Dengan kebijakan menggusur rakyat kecil, gusur PKL di Kampung Pulo, Belum lagi kebijjkan yang tidak sesuai oleh karakter pemimoin, dan prestasi juga jeblok hanya 40 persen penyerapan, dan penilaian keuangan mendapat WDP (wajar dengan pengecualian)," ujar dia.
Rahmat menjelaskan, setelah Hanura melakukan deklarasi mendukung Ahok pada Sabtu (26/3/2016) kemarin, maka ia menilai partai sudah tidak lagi sejalan dengan Hanura yang selalu mengedepankan hati nurani.
"Jadi ini menunjukan bahwa Ahok bukan figur pas untuk didukung Hanura yang selalu mengedepankan hati nurani," kata Rachmat.