Suara.com - Pihak berwenang di Kamerun dan Nigeria sedang menyelidiki klaim dari calon pembom bunuh diri perempuan. Klaimnya, dia adalah salah satu dari sekelompok anak sekolah yang diculik pada tahun 2014.
Pemerintah Nigeria mengirimkan orangtua ke Kamerun untuk mencoba untuk mengidentifikasi gadis itu. Calon pembom itu mengaku kepada penyelidik kepolisian jika dia salah satu dari 270 diculik di Chibok oleh kelompok Radikal Boko Haram.
Penculikan itu sempat memicu kemarahan internasional dengan hastag #bringbackourgirls di media sosial.
Sebelumnya salah satu dari dua gadis uang ditangkap di Kamerun utara, Jumat (25/3/2016) lalu membawa bahan peledak. Kedua gadis itu ditangkp di Limani dekat perbatasan dengan Nigeria.
"Kami berharap bahwa orangtua mereka dari Chibok akan dapat mengidentifikasi gadis itu dan menentukan apakah dia memang salah satu siswa mereka hilang," kata Garba Shehu, juru bicara Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.
Shehu mengatakan pemerintah sangat ingin untuk memastikan identitas gadis itu sehingga dia bisa dibawa kembali ke Nigeria dan mungkin membantu pemerintah dalam menyelidiki penculikan.
Dua orang dari Chibok yang akan mengidentifikasi dua gadis itu adalah Yakubu Nkeki, ketua Gerakan Chibok Diculik Girls dan Yana Galang, pemimpin perempuan yang mengaku kehilangan putrinya yang berusia 16 tahun bernama Rifkatu. (Reuters)