Kian Hilang dari Bursa DKI 1, Ini Lima Komentar Panas Ahmad Dhani

Siswanto Suara.Com
Minggu, 27 Maret 2016 | 07:17 WIB
Kian Hilang dari Bursa DKI 1, Ini Lima Komentar Panas Ahmad Dhani
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra kunjungi kediaman Ahmad Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2016) [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama musisi Ahmad Dhani Prasetyo sebagai bakal calon gubernur Jakarta periode 2017-2022 makin tenggelam dari hiruk pikuk panggung politik.

Partai Kebangkitan Bangsa yang sebelumnya memberi angin kepada  Ahmad Dhani, belakangan dingin-dingin saja. Begitu juga dengan Partai Gerindra.

Seakan tak mau kehilangan panggung Ahmad Dhani terus mengeluarkan pernyataan-pernyataan nylekit yang terkadang memancing komentar dari orang yang disasarnya. Misalnya ketika dia menyebut partai politik yang memasukkan nama Basuki Tjahaja Purnama ke dalam daftar penjaringan bakal calon gubernur sebagai partai penjilat.

 Akhir pekan ini, melalui Twitter, musisi yang pernah disebut Bimbim "Slank" sebagai penggembira saja kalau maju ke bursa pilkada Jakarta itu kembali mengeluarkan beberapa statement mengejutkan.

Misalnya, tebakan Ahmad Dhani pada Sabtu (26/3/2016) yang menyebut partai pendukung Ahok di pilkada 2017 merupakan partai yang akan mendukung Joko Widodo maju lagi di Pilpres 2019.

"Partai yg dukung ahok 2017 adalah partai yg mengusung Jokowi 2019...mudah sekali di tebak.politik tingkat SD," demikian tulis Dhani.

Entah berkaitan atau tidak, pernyataan Dhani muncul tak lama setelah Partai Hanura deklarasi mendukung pasangan Ahok dan Heru Budi Hartono maju lewat jalur independen. Sikap Hanura menyusul Partai Nasional Demokrat yang sudah lebih dulu deklarasi.

Kemarin siang, pembawa program acara bernama Logika Ahmad Dhani di TV itu menyebut pemimpin yang punya tim media sosial sebagai pemimpin yang tak percaya diri. Dia menyebut tim tersebut sebagai pasukan nasi bungkus.

"Pemimpin yg punya tim med sos itu pemimpin Karbitan,nggak Percaya diri kalo ga di puja puji pasukan nasi bungkusnya....ADP."

Pada hari Jumat (25/3/2016) lalu, Ahmad Dhani juga menyindir dukungan Partai Nasdem dan Hanura kepada Ahok. Menurutnya, sikap kedua partai tersebut tidak rasional.

"Elektabilitas ahok 43%menurut susvei mrk sendiri.artinya 57% tdk mau ahok...harusnya Nasdem&Hanura bela yg 57%...Logika Waras," tulis Dhani.

Yang lebih menarik lagi, hari itu, Ahmad Dhani menyinggung salah satu media online. Dan dia mempertanyakan sikap media tersebut.

"Sy suruh @kompascom tanya ahok ,ahok ke bos yg mana waktu imlek...Mereka diem aja...apa ini media yg berdaulat pd penguasa? curiga," tulisnya.

Ahmad Dhani terkesan sangat kecewa dengan sikap partai politik. Dia sampai mengomeli tiga partai berbasis Islam.

"Analisa jumat 25 maret 2016..Iman 3 partai berbasis Islam akan di rusak oleh penguasa demi mulusnya ambisi kekuasaan..." tulis Dhani.

Sejauh ini, dari semua tokoh yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022 barulah Ahok dan Heru yang paling siap. Mereka didukung oleh relawan Teman Ahok yang sekarang sedang bekerja keras menghimpun fotokopi warga Jakarta sebagai tiket maju lewat jalur independen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI